![]() |
Tanaman cabe yang sebentar lagi siap di panen |
Melonjaknya harga cabe beberapa waktu lalu sempat membuat ibu-ibu rumah tangga kebakaran jenggot. Betapa tidak, makan tanpa sambel bagi ibu Lilik, sekretaris KIM Melati bagai sayur tanpa garam. Hampir setiap hari dia selalu menghidangkan sambal dalam meja makannya. Tingginya harga cabe menciptakan ide bagi KIM Melati untuk mengadakan program seribu pohon cabe. Pada bulan Desember 2010 lalu, gerakan ini digalakkan, dihimbau kepada seluruh masyarakat desa siwalanpanji untuk menanam cabe di halaman rumahnya minimal satu rumah satu pohon. Gerakan ini cukup disambut masyarakat setempat. Dan terbukti kini semua sudah bisa menuai hasilnya. Cabe tidak membutuhkan lahan yang besar. Hingga semua orang bisa melaksanakannya. Kini kebutuhan akan cabe tidak lagi mengganggu uang belanja harian mereka.
Untuk terus menggalakkan gerakan ini, KIM Melati menyarankan agar memperhatikan limbah cabe yang sudah tidak terpakai terutama bijinya supaya dikumpulkan untukdijadikan bibit yang bisa ditanam kembali.
Untuk terus menggalakkan gerakan ini, KIM Melati menyarankan agar memperhatikan limbah cabe yang sudah tidak terpakai terutama bijinya supaya dikumpulkan untukdijadikan bibit yang bisa ditanam kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar