Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763

Minggu, 29 Maret 2015

ANGGOTA KIM MELATI BERSAMA PENGAJIAN AL-HIDAYAH SIWALAN PANJI

BUDURAN (Keagamaan) - Pengajian rutin Al-Hidayah Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran telah berlangsung hari Kamis, 26/03 , dalam pengajian rutin itu diikuti oleh 200 orang Ibu-ibu Muslim warga masyarakat Desa Siwalanpanji termasuk Ibu-ibu Anggota KIM Melati. Kegiatan ini selain melakukan pembacaan Surat Yasin dan Tahlil juga diisi dengan Ceramah Agama. (Lix)

Jumat, 27 Maret 2015

MITRA USAHA KIM MELATI, ALISSON COLLECTION TERUS BERKEMBANG


Buduran (Mitra KIM Melati) - Alisson Collection memulai usahanya sejak tahun 1997. Usaha yang dikelola oleh Ibu yang bernama Endang Sulistyo Wahyuni bermula dari hobby menjahit, ibu dua orang anak ini  menerima jahitan baju dari kerabat dan tetangga2nya. Di sela-sela waktu luang, kemudian banyaknya kain perca/sisa dari bahan2 baju tersebut dia kelola menjadi accesories2 cantik spt tempat tissue, tutup gelas, alas telpon dan sebagainya. Tidak diduga, hasil  kreatifitasnya ini banyak disukai oleh rekan2nya, banyak yang beli bahkan pesan dalam jumlah besar.  Dari pengalaman tersebut, kini Alisson collection mengembangkan usahanya di berbagai produk accesories rumah dan mendirikan konveksi versi home industri. Pemasaran produk sudah mencapai Jakarta, Bali, kalimantan, Sulawesi, Pekanbaru dan kota-kota wilayah Jatim. 


Aneka pilihan taplak kulkas.produk Allisson collection.
Bahan katun halus.
Pelapis busa 4mm.
Pintu 1.uk.120x50 cm
Harga.Rp.40.000,-
Pintu2.uk.140 x55 cm
Harga Rp 50.000,-



Dengan tujuan mulia untuk memberdayakan kaum perempuan di desanya, Allison collection kini bisa memberikan kontribusi penghasilan kepada sekitar 25 orang ibu rumah tangga di sekitarnya. Hasil usahanya ini telah mampu membiayai putra sulungnya hingga lulus perguruan tinggi dan putri keduanya kini telah duduk di bangku SMU. Berikut adalah sebagian dari produk-produk yang dihasilkan oleh Alisson collection :
www.alissoncollection.com
Baju daster yang cantik


www.alissoncollection.com
Accesories berupa  tutup gelas 
  Untuk lihat detail produk/pembelian, kunjungi website ALISSON COLLECTION di www.alissoncollection.com

ANGGOTA KIM MELATI DARI PELAKU UMKM DAN KOPERASI HADIRI ACARA DANA BERGULIR DI KECAMATAN BUDURAN

BUDURAN  (Pemberdayaan Ekonomi Masayarakat) - Angin segar dapat dirasakan oleh 171.264 Usaha, Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) serta 1.321 koperasi yang ada di Sidoarjo dengan digulirkan dana permodalan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Dengan proses dan syarat yang mudah, dana bergulir berbentuk pinjaman kredit tersebut dapat dinikmati. Pun demikian dengan bunga yang sangat ringan yang dikenakan. Hanya  6% pertahun bunga pinjaman yang dikenakan. Bahkan pinjaman kredit dana bergulir maksimal sebesar Rp 10 juta diberikan tanpa agunan. Sedangkan pinjaman diatas Rp 10 juta,  agunan yang dikenakan cukup 30% dari total pinjaman.

Terkait hal itu, Sosialisasi Dana Bergulir dilakukan Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Sidoarjo, Kamis, (26/3). 150 orang pelaku UMKM maupun pengurus koperasi di tiga kecamatan diundang di Kantor Kecamatan Buduran untuk mengetahui informasi tersebut. Seperti dari Kecamatan Buduran, Sidoarjo dan Kecamatan Candi.

Sosialisasi Dana Bergulir untuk memperkuat permodalan bagi UMKM maupun koperasi tersebut dibuka oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum. Sekda Sidoarjo Vino Rudy Muntiawan SH hadir dalam kesempatan tersebut.

Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah mengatakan salah satu kendala yang dihadapi oleh UMKM ada pada aspek permodalan. Untuk itu Pemkab Sidoarjo memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan tersebut. Salah satunya dengan digulirkannya dana bergulir bagi UMKM-K tiap tahunnya.

Ia mengatakan sejak tahun 2002 sampai sekarang, Kabupaten Sidoarjo telah menggulirkan pinjaman kredit dana bergulir sebesar Rp 54 milyar lebih. Dana bergulir dari APBD tersebut telah di berikan kepada 5.091 UMKM dan 225 koperasi yang ada di Sidoarjo. Tahun 2010 lalu, kebijakan pemberian pinjaman kredit dana bergulir maksimal sebesar Rp 10 juta tanpa agunan diberlakukan. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk memperkuat permodalan UMKM-K Sidoarjo dalam mengembangkan usahanya.

 

Nantinya ia berharap, pinjaman dana bergulir dapat benar-benar dirasakan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dana bergulir yang diterima diminta jangan sampai digunakan untuk keperluan konsumtif. Tapi benar-benar digunakan sebagai tambahan modal usaha dalam mengembangkan usaha.

Selain itu Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah berpesan kepada penerima pinjaman kredit dana bergulir dapat membayar angsuran tepat waktu. Agar nantinya dana bergulir tersebut dapat dinikmati oleh pelaku UMKM-K lainnya di Sidoarjo.

“Pembayaran angsuran hendaknya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sehingga tidak sampai terjadi kredit macet,”pintanya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati, SKM, M.Kes mengatakan, Kabupaten Sidoarjo tidak henti-hentinya menumbuhkan kekuatan perekonomiannya. Keberadaan UMKM maupun koperasi terus didukung keberadaan dan perkembangannya. Pasalnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo tidak terlepas dari keberadaan UMKM dan koperasi yang ada.
Berbagai pelatihan keterampilan untuk menciptakan UMKM baru juga terus dilakukan. Pemberian  bantuan peralatan bagi perkembangan UMKM juga terus dilakukannya Pemkab Sidoarjo. Namun hal tersebut tidaklah cukup, untuk itu bantuan permodalan di gulirkan Pemkab Sidoarjo demi kemajuan UMKM dan koperasi yang ada. (humas/git)

Kamis, 26 Maret 2015

KADES SIWALANPANJI HADIRI MUSRENBANG 2015 YANG DIBUKA BUPATI SIDOARJO

Sidoarjo (Perencanaan Pembangunan) - Bupati Sidoarjo, H. Saiful Ilah, SH, M. Hum, Rabu (25/3) membuka secara langsung Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Kab. Sidoarjo Tahun 2015.
Acara yang diselenggarakan di Pendopo Delta Nugraha ini dihadiri pula oleh jajaran Forum Pimpinan Daerah (FORPIMDA) Kab. Sidoarjo, diantaranya Wakil Bupati Sidoarjo H. MG. Hadi Sutjipto, SH, MM, Sekda Kabupaten Sidoarjo H. Vino Rudy Muntiawan, SH, Ketua DPRD Kab. Sidoarjo H. Sulamul Hadi Nurmawan, S.TI  beserta wakil dan anggota, Kepala Bappeda Propinsi Jawa Timur, Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Pamekasan, serta para asisten dan staf ahli Bupati dan kepala SKPD di Lingkungan Pemkab. Sidoarjo.

Dalam laporannya, Kepala Bappeda Kab. Sidoarjo, Ir. Sulaksono menjelaskan bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut diantaranya untuk menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kab. Sidoarjo Tahun 2016 agar selaras dengan program pemerintah pusat, dan Provinsi Jawa Timur. Diterangkannya pula bahwa Musrenbang tingkat kabupaten ini telah diawali terlebih dulu dengan Musrenbang tingkat desa, Musrenbang tingkat kecamatan. “Kami berharap forum ini dapat menjadi media penyempurna rancangan RKPD tahun 2016 dan rancangan Renja SKPD termasuk didalamnya program, kegiatan dan pagu indikatifnya,” jelasnya.

Tema yang ditetapkan dalam Musrenbang Kabupaten Sidoarjo tahun 2015 adalah " Melalui Musrenbang Tahun 2015 Kita Wujudkan Pembangunan Yang Berkualitas, Demokratis Dan Bersih Guna Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Daerah, Yang Pro Rakyat, Berkeadilan dan Berkelanjutan".

Pada bagian lain, Ketua DPRD Kab. Sidoarjo, H. Sulamul Hadi Nurmawan dalam sambutan paparannya menyampaikan pokok-pokok pikiran DPRD Kab. Sidoarjo untuk pembangunan Kab. Sidoarjo Tahun 2016, diantaranya di bidang pemerintahan, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat. Nurmawan berharap Pemkab dapat mengimplementasikan program pembangunan tahun ke-5 dan mengakomodir kebijakan tahun ke-1 sampai ke-4, yang menurutnya akan bisa terwujud dengan kerja keras dan kerjasama yang baik dari semua elemen pembangunan. “Dengan diundangnya para anggota DPRD maka diharapkan akan ada masukan terkait aspirasi masyarakat dari para anggota DPRD,” tukasnya.

Mengawali sambutannya pada acara tersebut, Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M. Hum menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh masyarakat yang telah turut berpartisipasi memberikan masukan dalam Musrenbang, Menurutnya proses panjang tersebut memang harus dijalankan karena tahapan pembangunan saat ini harus mengacu pada Musrenbang.

H. Saiful Ilah juga menyampaikan bahwa dalam Musrenbang penyusunan RKPD tahun 2016 ini Pemkab Sidoarjo menetapkan 5 (lima) prioritas pembangunan yaitu ; pertama adalah peningkatan peran serta masyarakat dalam berpolitik dan meningkatkan iklim demokrasi yang sehat, kedua peningkatan modal sosial pembangunan, penegakan supremasi hukum, pemerataan peningkatan peran wanita dalam pembangunan, ketiga peningkatan investasi dan ekonomi lokal yang didukung oleh pembangunan infastruktur dan pengembangan sumber - sumber dana pembangunan, dan yang keempat peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) dan tata kelola pemerintahan yang baik, kemudian yang terakhir adalah optimalisasi pelestarian dan kualitas lingkungan hidup yang sinergi dengan kebijakan tata ruang dan efektivitas penanganan bencana.

Kelima prioritas tersebut merupakan penjabaran dari kebijakan umum yang tercantum dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Sidoarjo tahun 2010 - 2015 yang masih digunakan untuk penyusunan perencanaan pembangunan dalam masa transisi tahun 2016, terangnya.

Ditegaskannya pula bahwa Musrenbang kali ini sangat strategis dan penting karena tidak meutup kemungkinan akan terjadi peralihan kepemimpinan di Kab. Sidoarjo mengingat akan dilaksanakannya Pilkada pada 9 Desember 2015. Untuk itu dirinya berharap agar para peserta Musrenbang dapat betul-betul berpartisipasi dalam pembangunan kabupaten Sidoarjo.

Untuk mengukur dan melihat suatu kemajuan daerah atau kabupaten, pemerintah pusat telah menetapkan 7 (tujuh) indikator , antara lain; indeks pembangunan manusia (IPM), tingkat pengangguran terbuka (TPT), angka harapan hidup, angka melek huruf dan rata - rata lama sekolah, kemampuan daya beli, penduduk miskin dan pertumbuhan ekonomi.

Diukur dari ketujuh indikator tersebut, kabupaten Sidoarjo termasuk salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dianggap berhasil dalam pembangunan manusia, dan salah satu tertinggi se Jawa Timur, BPS telah menetapkan bahwa capaian Pembangunan Manusia Kabupaten Sidoarjo selama tahun 2013 adalah tercepat dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, dan telah melampaui target yang tercantum dalam RPJMD, sedangkan untuk ke enam indikator lainnya seluruhnya telah melampaui target yang sudah ditetapkan dalam RPJMD. (rois)

ANGGOTA KIM MELATI KERJA BARENG BERSAMA POSBINDU


Anggota Kim Melati bersama Tim "POSBINDU"







Buduran (Layanan Kesehatan Gratis) - Kegiatan POSBINDU ( Pos pelayanan terpadu) Desa Siwalanpanji melayani pemeriksaan asam urat,kolesterol, gula darah, penimbangan, tensi darah dll. dilaksanakan setiap hari Rabu keempat di Balai Desa Siwalanpanji. Kegiatan ini di jalankan secara kontinyu oleh Tim dan di bantu oleh para Anggota KIM MELATI dengan semangat kebersamaan untuk pelayanan masyarakat bagian dari kegiatan kesejahteraan juga Kesehatan Warga Desa Siwalanpanji.

Pendataan Pasien
Pemeriksaan

Pelayanan Konsultasi
                                           







DESA SIWALANPANJI MENJADI SAKSI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI SIDOARJO

Sidoarjo Location Map
Gambar : Lokasi Peta Sidoarjo
Buduran (Sejarah Islam) - Tiada alasan untuk menyebut Sidoarjo sebagai kawasan yang sekular. Sebaliknya, sangat beralasan bila kita menyebut Sidoarjo adalah kawasan yang agamis. Buktinya, hingga tahun 2002 lalu, tercatat ada 4.709 tempat ibadah terdiri dari langgar dan mushola sebanyak 3.823 bangunan, masjid 859 bangunan, gereja 21 bangunan, pura 1 bangunan, vihara 2 bangunan dan candi 3 bangunan.
Pemeluk Islam tercatat 94,46 %; pemeluk Kristen 1,98 %; pemeluk Katolik 1,08 %; pemeluk Hindu 0,26 %; pemeluk Budha 0,25 %; pemeluk Kong Hu Cu 0,01 % penganut Kepercayaan 0,06 %. Sejak era kolonial, Sidoarjo adalah tempat bergurunya para kyai sepuh kalangan Nahdlatul Ulama (NU) seperti Kyai Hasyim Asy’ari. Sejak usia 14 tahun Kyai Hasyim kecil berkelana dari satu pesantren ke pesantren lain. Bermula di Pesantren Wonokoyo (Probolinggo), kemudian pindah ke Pesantren Langitan (Tuban). Setelah itu ia melanjutkan ke pesantren Trenggilis (Semarang).
Tidak puas dengan ilmu yang diperolehnya, ia pun akhirnya memutuskan untuk menyempurnakankan ilmunya di Sidoarjo, yaitu di Pesantren Siwalan Panji di bawah bimbingan kyai Ja’kub. ( Kini pondok bersejarah itu sudah dirubah namanya oleh pengasuh pondok yang baru menjadi Pondok Pesantren Salafiyah Yak’ub Hamdani dibawah asuhan Kyai Haji M Asy’ari Asmu’i). Hingga akhirnya Kyai Hasyim Asy’ari menjadi seorang ulama hadis terkenal yang dimiliki Indonesia.
Kedekatan emosional Kyai Hasyim Asy’ari dengan Sidoarjo tampak saat Kyai Ja’kub diangkat sebagai menantu, sesuai dengan tradisi di lingkungan pesantren. Pendiri NU ini mempersunting Khadijah, perempuan asli Sidoarjo. Bagi warga NU Sidoarjo, inilah sejarah bernuansa adikodrati yang cukup ‘akbar’.
Sidoarjo adalah tanah yang mendapat berkah dan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menggodok pemimpin yang kelak akan memayungi organisasi sosial keagamaan di nusantara. Bisa disebut Sidoarjo adalah ‘kawah candradimuka’ sang pendiri NU, sekaligus tempat cintanya berlabuh.Hasil pernikahan Kyai Hasim - Khodijah ini melahirkan seorang anak bernama abdullah. sayangnya, Khadijah dan Abdullah ahirnya meninggal dunia di makkah dan di tahun 1930, pondok itu terbakar habis hingga tinggal pung-puing dan sebuah musholla.
Selain Kyai Hasyim Asy’ari, banyak lagi kyai yang lahir dari ‘perut’ pesantren-pesantren di Sidoarjo. Itu berkat proses berlangsungnya proses belajar mengajar yang ulet. Kepercayaan para santri NU sangat dekat dengan kisah-kisah keajaiban. Misalnya, tentang ide pendirian NU di tahun 1924. Bermula dalam kelompok diskusi Tauswirul Afkar (potret pemikiran), yang didirikan KH Wahab Hasbullah di Surabaya. Dalam berbagai kesempatan, KH Wahab selalu mensosialisasikan ide untuk mendirikan jam’iyah. la sudah menyampaikan keinginan itu kepada Kyai Hasyim, gurunya.
Namun Kiai Hasyim tidak serta merta menerima ide tersebut. Berhari-hari ia melakukan shalat istikharah untuk memohon petunjuk Tuhan. Sementara itu, Kyai Cholil, guru kiai Hasyim yang juga guru Kiai Wahab, diam-diam mengamati mereka. Kyai sepuh asal Bangkalan, Madura ini cukup tanggap. Seorang santri yang terhitung masih cucunya sendiri, As’ad, dipanggilnya untuk menghadap. “Saat ini Kyai Hasyim sedang resah, Antarkan dan berikan tongkat ini kepadanya,” kata kyai Cholil menyerahkan sebuah tongkat.
Di Tebuireng, As’ad menyerahkan tongkat tersebut, sambil membacakan ayat yang disampaikan Kiai Cholil yaitu ayat mengenai Musa dan tongkatnya. Hati Kyai Hasyim pun bergetar dan menafsirkan bahwa gurunya tidak keberatan atas akan didirikan Jam’iyah. Karena jami’iyah belum juga didirikan, Kiai Cholil kembali mengutus muridnya itu untuk menyampaikan tasbih. Dan, akhirnya Kiai Hasyim Asy’ari mantap untuk mendirikan jam’iyah yang dinamakan Nahdlatul Ulama.
Tempat penggodokan para santri nahdliyin adalah pondok pesantren. Di Sidoarjo kini sudah berdiri 236 pondok yang diisi oleh ribuan santri yang berasal dari segenap penjuru tanah air. Selain Nahdlatul Ulama, di Sidoarjo juga muncul banyak organisasi sosial keagamaan yang lain seperti Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Hizbut Tahrir. Banyak pula institusi yang berada di bawah naungan organisasi keagamaan tersebut. Seperti institusi Fatayat, Gerakan Pemuda (GP) Anshor, Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) yang ada di bawah organisasi Nahdlatul Ulama. Sementara Ikatan Remaja Muhammadiyah menginduk kepada organisasi Muhammadiyah.
Pemikiran keagamaan warga NU bisa di telusuri dari pokok-pokok pikiran KH Hasyim Asy’ari dalam belasan Judul kitab yang ditulisnya. Yang hingga kini diajarkan di banyak pesantren di Sidoarjo. Alur pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tak terlepas dari trilogi kalam, Fikih dan Tasauf. Dalam pandangannya, ada tahapan yang mesti ditempuh agar tak timbul penyimpangan. Sangat prihatin jika ada orang yang akidahnya belum mantap tiba-tiba mengikuti tarekat.
Sinkretisme ala budaya kejawen perlu dijernihkan, meski itu adalah realitas keberagaman masyarakat Indonesia terutama di Jawa. Semangat pemurnian akidah warga NU itu tercermin dalam doktrin teologi Ahlus Sunnah wal Jamaah ala Abu IIasan Al Asy’ari dan Abu Manshur AI Maturidi. Sedikitnya ada dua kitab; al Qalaid fi Ma Yajib minal Aqaid dan Risalah Tauhidiah, yang menjelaskan doktrin teologi yang harus dipegang oleh setiap Musum Sunni. Obsesi permunian Islam itu adalah untuk membersihkan sufisme dan tarekat dan praktek-praktek yang menjurus pada panteisme dan syirik.
Sufisine murni ala santri NU merujuk pada konsep sufisme ortodoks Abu Hamid Al Ghazali yang menekankan peningkatan nilai-nilai etika dan moral dengan melaksanakan ajaran Rasulullah. Praktek sufisme dan tarekat yang menyimpang dijauhi. Seperti tertulis dalam Ad Dararul Muntatsirah dan Tamyizul Haqq minal Baithil. Dalam kilab ini, KH Hasyim Asy’ari memaparkan bahwa penyimpangan ajaran sufi kerap bersumber dari kultus individu berlebihan terhadap tokoh tertentu.
Namun, keberadaan hal-hal berbau mistik sebenamya tidak dipungkiri oleh para santri NU. Mereka beranggapan bahwa pengalaman mistik adalah pengalaman spriritual yang bersifat personal dan tak selayaknya dijadikan wacana publik. Sementara itu, panteisme dan mistik heterodoks ala Al Hallaj dan Hamzah Fansuri dianggap bisa menyesatkan umat sehingga perlu dijauhi. Begilu juga dalam hal sufisme, para santri getol membersihkan sufisine dari aiaran-ajaran eskatik dan metafisik.
Dalam bidang ekonomi, para santri mepunyunyai visi untuk mewujudkan ekonomi berbasis kerakyatan. KH Hasyim Asy’ari saat melihat kondisi ekonomi masyarakat yang memprihatinkan pada tahun 1918 merintis kerjasama para pelaku ekonomi lemah yang disebutnya Syirkatul ‘Ianan li Mutahathoti Ahlil Tujjar. Yang bentuknya mirip koperasi yang menggunakansyariat Islam. Badan ini berkembang dengan lahirnya Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan Kaum Pedagang) yang menjadi wadah para pengusaha santri. Berbeda dengan Sarekat Islam yang politis, Nahdlatul Tujjar murni bergerak untuk memberdayakan ekonomi umat.
Sumber : https://jawatimuran.wordpress.com

Rabu, 25 Maret 2015

PERPUSTAKAAN SRIKANDI SALAH SATU MITRA KIM MELATI










Kiprah Perpustakaan Umum Srikandi Di Tengah-tengah Derasnya Arus Informasi Dari Media Televisi 

Buduran (Gemar Membaca) - Perpustakaan “Srikandi” Desa Siwalanpanji berdiri mulai tahun 1998 karena perlunya informasi dalam segala bidang diantaranya bidang pendidikan dan lain- lain yang dibutuhkan oleh ibu-ibu PKK khususnya untuk kaum perempuan se – wilayah Desa Siwalanpanji maka didirikanlah perpustakaan ini untuk melengkapi Desa Siwalanpanji (Kelurahan).
Mulai pada kepemimpinan kepala desa Bapak Makhmudi dengan dibantu anak karang taruna, semenjak itu perpustakaan mulai di buka yang pertama dikelola 2 orang dengan berusaha mencari bantuan – bantuan buku untuk menambah koleksi. Pada tahun 2003 ada pergantian pengelolah dan kepala desa perpustakaan tetap masih di buka.
Pada tahun 2006 kembali ada pergantian pengelolah dan lebih maju dengan cara mengelolah buku dengan menata buku sesuai berdasarkan klasifikasi buku masing – masing. Pada tahun 2008 mulai ada pelatihan perpustakaan desa dan mengirim 1 orang, untuk mengelolah buku – buku yang ada di perpustakaan.

Terdapat banyak sekolah di Desa Siwalanpanji, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Pondok Pesantren. Alhamdulillah anak – anak TK, Santri, dan siswa – siswi SD ada yang berkunjung di Perpustakaan “Srikandi”.

Pada awal tahun 2013 Perpustakaan “Srikandi” ditunjuk menjadi perpustakaan percontohan se – Kabupaten Sidoarjo mewakili Kecamatan Buduran. Pada awal tahun 2013 saya mulai mengikuti Bintek perpustakaan dan sekarang perpustakaan mulai banyak pengunjung mulai dari ibu – ibu PKK, ibu yang mengantar anak sekolah TK, anak – anak sekolah dan lain – lain. Buku – buku yang ada di perpustakaan sudah mulai banyak koleksinya.

Pengurus perpustakaan “Srikandi” juga mengucapkan banyak terima kasih kepada perpustakaan umum kabupaten sidoarjo yang telah banyak membantu perpustakaan “Srikandi” baik secara moril maupun materiil, namun terlepas dari itu semua perpustakaan “Srikandi” masih butuh bantuan koleksi buku – buku dan fasilitas lain karena banyaknya minat baca masyarakat. 

Buku – buku yang ada di perpustakaan “Srikandi” selain didapat dari bantuan perpustakaan umum Kabupaten Sidoarjo juga di dapat dari warga siwalanpanji. Ketua TP PKK ( Ibu Titik Karyati ) juga ikut mempromosikan Perpustakaan “Srikandi”. Beliau mengatakan bahwa koleksi buku – buku di perpustakaan “Srikandi sudan lumayan banyak dan rapi dalam penataan tempatnya. Beliau juga menghimbau kepada ketua PKK RT dan RW untuk membawa buku /majalah bekas yang layak baca untuk disumbangkan ke perpustakaan “Srikandi”. 

Respon warga Desa Siwalanpanji cukup baik untuk petugas perpustakaan “Srikandi. Petugas 1 orang karyawati dengan jam kerja hari Senin s/d Jumat, Pukul : 08.00 s/d 14.00 WIB. Demikian Profil perpustakaan “Srikandi Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Kami masih mengharap bimbingan, baik bantuan moril maupun materiil guna memajukan perpustakaan “Srikandi” Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran.

Selasa, 24 Maret 2015

KISAH PONDOK AL HAMDANIYAH SIWALANPANJI SIDOARJO

Buduran (Sejarah Islam) - Pondok Al-Hamdaniyah pertama kali didirikan oleh KH.Hamdani, seorang Ulama’ dari Pasuruan Jawa Timur pada tahun 1787 dan dikenal juga dengan Pondok Panji dan Tertua di Jawa Timur, menurut riwayat pada waktu KH,Hamdani membangun Pondok, beliau mendatangkan kayu dari daerah cepu jawa tengah dengan dinaikkan perahu besar/kapal namun ditengah jalan perahunya pecah berantakan, akan tetapi Allah Maha Besar, Kayu-kayu tersebur berjalan sendiri melewati sungai dan berhenti persis di depan area Pondok. Dan konon ada sebagian yang nyangkut di daerah Nganjuk yang terkenal dengan sebutan Balok Panji sampai sekarang, konon masih ada tapi ghoib, di Pondok ini dulu juga sering dibuat pertemuan tokoh-tokoh Nasional pada Zaman Revolusi, diantaranya adalah Ir.Soekarno, Bung Hatta, KH, Wahab Hasbullah, KH, Wahid Hasyim, KH, Idham Cholid, Hamka, Bung Tomo, dll, Bahkan menurut riwayat pada waktu Pondok Al-Hamdaniyah diasuh KH, Hasyim Belanda mau mendatangi Pondok menggunakan pesawat terbang dan ada salah satu dari keponakan KH, Hasyim yang bernama Kyai Anas mendengar itu dan langsung terbang dengan hanya membawa es lilin untuk mengejar pesawat Belanda. Dan pernah juga di Pondok ini di Bom berkali-kali oleh Belanda tapi Bom tidak meledak dan sampai sekarang kedua tempat tersebut masih ada. Dan dari Pondok ini juga lahir ulama’-ulama’ besar diantaranya KH. Cholil, KH. Nasir (Bangkalan) KH. Hasyim Asy’ari, KH.Wahab Hasbullah, KH. Umar (Jember) KH. Usman Al Ishaqi, KH.As’ad Syamsul Arifin, KH.Abdul Majid (Bata-bata Pamekasan), KH. Dimyati (Banten) dll. 
Adapun Urutan Kepengurusan Pondok adalah sebagai berikut :
Periode II,
KH.YA’QUB dan KH.ABD.ROHIM (PUTRA DARI KH.KHAMDANI)  
PERIODE KE III.
KH.HASYIM ABDR.ROHIM dan KH.KHOZIN FAHRUDDIN,
PERIODE KE IV.
K.FAQIH HASYIM,KH.SHOLEH HASYIM dan KH.BASUNI KHOZIN.           
PERIODE KE V,
KH.ABDULLOH SIDDIQ,KH.HAIYI ASMU”I.
PERIODE KE VI,
KH.RIFA”I JUFRI,KH.ABD.HAQ,KH.ASMU”I .  
UNTUK PERIODE VII,
HINGGA 2014 KH.ASY’ARI ASMU’I, KH.MASTUR SHOMAD, KH.ABD.ROHIM RIFA’I dan AGUS TAUFIQURROCHMAN R.

Sumber : http://ponpesalhamdaniyah1787.blogspot.com

ANGGOTA KIM MELATI IKUTI SOSIALISASI UU PERPUSTAKAAN


 Kelurahan/Desa Wajib Selenggarakan Perpustakaan
SIDOARJO (Minat Baca)- Untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan perpustakaan, serta meningkatkan minat baca. Kelurahan/Desa diharàpkan wajib membuka perpustakaan. Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto SH MM saat membuka sosialisasi UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Selasa (24/3) di Pendopo Delta Nugraha. Acara digelar di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Sidoarjo itu diikuti seluruh kepala desa/kelurahan se Kab Sidoarjo.


Dengan menghadirkan narasumber Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, Drs Sudjono MM. Pustakawan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, serta Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kab Sidoarjo, Drs Sugeng Dariyanto MM.
Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto menegaskan, kalau perpustakaan merupakan urusan wajib yang harus diselenggarakan. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, sampai kabupaten bahkan kecamatan dan pemerintah desa. Pasalnya, kontribusi perpustakaan bagi pembangunan mentalitas dan intelektual bangsa cukup besar.

Hingga kini masih banyak aparatur yang belum memahami Peraturan Perundang-undangan tentang perpustakaan, maka melalui sosialisasi UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan akan menumbuhkan perpustakaan-perpusatakaan baru. ”Hal sangat penting sekali diwujudkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat,” katanya.
Hadi juga menyampaikan, kalau Kab Sidoarjo telah rutin mengkampanyekan gerakan masyarakat membaca melalui berbagai kegiatan. Agar pembudayaan membaca menjadi kebiasaan masyarakat Sidoarjo dengan harapan agar terjadi perubahan yang signifikan dalam perilaku bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kebiasaan membaca sejak usia dini juga perlu digalakkan. Kebiasaan membaca sejak usia dini diharapkannya menjadi satu kebutuhan pokok yang akan membawa masyarakat ketataran intelektual yang lebih baik. Makanya, lembaga perpustakaan diharapkan dapat tumbuh sampai tingkat desa maupun kelurahan. Pemerintah desa maupun kelurahan wajib memfasilitasi sarana dan prasaran perpustakaan yang memadai. ”Agar perpustakaan yang dikelolanya dapat berkembang demi mewujudkan gerakan masyarakat membaca,” pungkas Hadi Soetjipto.
Sementara itu, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Sidoarjo, Drs Sutjipto MM mengatakan sosialisasi kali ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah desa maupun kelurahan terhadap pendirian perpustakaan. Agar pemerintah desa/kelurahan dapat berperan serta dalam pelaksanaan program pembentukan perpustakaan. ”Melalui sosialisasi ini diharapkan kemampuan kepala desa/kelurahan dalam menumbuh kembangkan minat baca masyarakatnya dapat meningkat,” harapnya. [
.




KILAS BALIK SEJARAH PESANTREN SIWALANPANJI

Buduran (Wisata Religi) - Pesantren Siwalanpanji dirintis oleh Kyai Khamdani pada tahun 1787M. Beliau lahir di Pasuruan pada tahun 1720M. Beliau Kyai Khamdani dikenal sebagai pribadi yang Zahid (tidak mementingkan urusan duniawi), 'Abid (ahli ibadah), dan Waro' (berhati-hati dalam segala hal). Beliau Kyai Khamdani adalah putra Murroddani bin Sufyan bin Khasan Sanusi bin Sa'dulloh bin Sakaruddin bin Mbah Sholeh Semendi Pasuruan.Beliau Kyai Khamdani memiliki dua orang putra yang nantinya menjadi penerus perjuangan yang handalKyai Abdurrohim dan Kyai Ya'qub namanya.
Alkisah, belau Kyai Khamdani hijrah dari Pasuruan dalam usia yang cukup tua ke suatu daerah sebelah timur laut kota Sidoarjo,suatu tempat yang pada waktu itu masih berupa perairan rawarawa,berbilang tahun beliau ber-Riyadloh, ber-Munajat kepada Alloh Tuhan Yang Maha Perkasa,berharap limpahan Rahmat & Inayah-NYA,agar daerah tersebut kelak ditinggikan oleh Alloh dan menjadi Kawah Candradimuka dan Mercu Suar Ilmu,dan Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa Yang Maha Rohman Rohim meng-Ijabahinya.
Pada periode berikutnya yakni era putra dan cucunya ribuan santri mengalirdari berbagai penjuru Nusantara bahkan Mancanegara untuk merasakan gemblengan tangan dingin para Masyayihnya. Sebagaimana saya sebutkan diatas Kyai Khamdany mempunyai dua putra yang melanjutkan estafet perjuangannya dan dari era dua putranya ini dimulai Periode Keemasan Pesantren Siwalanpanji. Beliau adalah Kyai Abdurrohim dan Kyai Ya'qub.
Adapun keturunan dari kyai Abdurrohim adalah:
1. Siti Rohminatun. 
    menurunkan Nafisah, Khoiriyyah, Abu Hasan, Mukmaroh, Kholilah
2. Siti Mutma'innah. 
    menurunkan Muniroh, Abdul Ghofur
3.Kyai Irsyad.  
   Seorang putri Kyai Irsyad ini yang bernama Siti Nafi'ah diperistri  
   Kyai Amari menurunkan putra yang bernama Kyai Anas yang terkenal
   mampu melakukan hal-hal luar biasa diantaranya bisa terbang 
   ke angkasa namun makam beliau belum diketahui pasti tapi disinyalir berada 
   di India.
4.Kyai Hasyim. 
   Kyai Hasyim menikah dengan sepupunya sendiri yakni Siti Asfiyah 
   binti Ya'qub menurunkan beberapa anak diantaranya Asmu'i, Ahmad,
  Faqih, Latifah,Ummi Kultsum, Ahmad Sholeh, Mahbubah, dan Rohmah.
5.Siti Maimunah. 
   Diperistri oleh Kyai Khozin bin Khoiruddin menurunkan Afifah, Sholhah, 
   Siti Zubaidah, Kyai Basuni, Muhsinah, Ruqoyyah. 
  Adapun keturunan dari Kyai Ya'qub adalah:

1.Thohir menurunkan Zainuddin, Maryam, Abdul Hadi, Marfu'ah, Ma'rifah.

2.Siddiq menurunkan Nafisah, Robi'ah, Fatimah, Abdulloh

3. Siti Fatimah diperistri Kyai Khozin bin Khoiruddin menurunkan hanya seorang putra yaitu Abbas

4.Ruqoyyah menurunkan Masri'ah

5.A'isyah menurunkan Masfufah, Abdulloh, Faqih, Mas'adah

6.Siti Asfiyah Diperistri Kyai Hasyim bin Abdurrohim saudara sepupunya sendiri menurunkan beberapa keturunan seperti telah tersebut diatas.

7.Siti Khodijah diperistri Kyai Hasyim Asy'ari menurunkan Abdulloh yang meninggal ketika masih bayi
Gambar : K.H. Hasyim Asy'ari
8.Abdul Muhit

Menurunkan Ahmad, Abdurrohman, Shodaqoh, Abdul Muntaqim diantara keturunannya menjadi    warga negara Saudi Arabiya.
Keturunan yang ada sekarang yang mengasuh berbagai Pesantren dan beragam aktivitas sudah merupakan generasi yang keenam bahkan ketujuh.

Senin, 23 Maret 2015

KH. NURUL HUDA PEMANGKU PONPES AL-FALAH DESA SIWALANPANJI BERPULANG

Buduran (Berita Duka) - Suasana duka menyelimuti kota Sidoarjo dan sekitarnya. Ya, saat ini warga Sidoarjo telah kehilangan sosok Kiai kharismatik, KH Nurul Huda Nawawi yang menjadi panutan warga Sidoarjo itu menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (23/03/2015) sekitar pukul 10.45 WIB.
Ribuan petakziah dari dalam dan luar juga berdatangan di kediaman Kiai yang akrab disapa dengan Gus Huda itu. Nampak hadir Wakil Bupati Sidoarjo H MG Hadi Sutjipto, Ketua DPRD Sidoarjo H Sulamul Hadi Nurmawan, Ketua MUI Sidoarjo KH Usman Bachri, Ketua PC NU Sidoarjo KH Abdi Manaf, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Mustain Baladan, Ketua Dinas PU Bina Marga Sidoarjo Sigit Setiawan, Ketua KPUD Sidoarjo M Zainal Abidin dan ulama serta pejabat di Sidoarjo yang tidak bisa disebutkan satu persatu.


Kiai yang juga pemangku Pondok Pesantren Al-Falah Siwalanpanji Buduran Sidoarjo itu wafat karena sakit diabetes dan sudah komplikasi di usianya ke 56 tahun. Kiai nyentrik ini wafat di kediamannya pagi tadi. Rencananya almarhum akan disemayamkan di makam desa setempat di kawasan Siwalanpaji Buduran Sidoarjo sekitar pukul 16:00 WIB.
Salah satu pengurus di Pondok Pesantren Al-Falah Anip mengatakan, bahwa sebelumnya Gus Huda sempat berpesan kepada putra bungsunya kalau akan bepergian.
“Jadi sebelumnya sudah ada tanda-tanda kalau Gus itu mau wafat. Saya sendiri tidak pernah mimpi beliau, kemarin malam dimimpiin,” ceritanya.
Penulis : Rois

Minggu, 22 Maret 2015

SENAM LANSIA BERSAMA ANGGOTA KIM MELATI

BUDURAN (Olah Raga) - Kegiatan senam lansia wilayah Kecamatan Buduran dilakukan di SDN Siwalanpanji, dihadiri oleh Forpimka Buduran serta Kades se wilayah Kec. Buduran, Minggu 22 Maret 2015. Untuk senam lansia ini rutin dilakukan setiap bulan sekali dan temnpatnya dilakukan bergantian, Agus Maulidy Camat Buduran mengatakan bahwa senam lansia ini merupakan salah satu wadah dari kelompok masyarakat yang ikut serta memberikan nilai tambah utamanya silaturahmi dan penyampaian informasi-informasi program maupun kegiatan di Wilayah Kec. Buduran. Anggota Lansia yang juga merupakan Anggota KIM Melati Desa Siwalanpanji ini mempunyai program/kegiatan rutin selain senam, juga ada kegiatan pengajian, arisan, serta kegiatan lain yang menghasilkan produk barang, misalnya : sabun detergen dll. (lis)


Sabtu, 21 Maret 2015

ANGGOTA KIM MELATI RAIH JUARA I LOMBA MEMASAK HASIL BACA BUKU

SIDOARJO (Membaca Buku) - Sedikitnya 800 siswa sekolah dasar se-Sidoarjo belajar mendongeng bersama, di Pendopo Pemkab Sidoarjo, kemarin. Kegiatan ini digelar dalam rangka menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini. Bertajuk Gelar Baca Anak Sidoarjo, para siswa saling simak cerita dongen berjudul keong emas. Kegiatan ini juga dihadiri secara langsung Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Jatim A. Mujib Afan. Menurut Muji Afan, membaca harus dimulai sejak dini oleh keluarga. Jika anak sudah terbiasa sejak kecil membaca buku maka ketika dewasa mereka tidak perlu disuruh lagi. 

Dalam kesempatan Bupati Sidoarjo menyerahkan Piala dan Hadiah bagi pemenang lomba Memasak Hasil Baca Buku, dan yang berhasil meraih Juara I adalah Anggota KIM Melati Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran yang memperoleh uang pembinaan sebesar 2,7 juta. Yang selanjutnya Bupati Sidoarjo meminta kepada para pemenang lomba  Memasak Hasil Baca Buku ini lebih bisa mengembangkan Perpustakan Desa masing-masing, sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan serta dirasakan oleh masyarakat luas. Dan kedepan diminta kepada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo untuk lebih intensif memberikan pendampingan serta motivasi pada perpustakaan desa, terlebih lagi membantu untuk penambahan pengadaan buku-buku dengan memfasilitasinya melalui CSR dari perusahaan-perusahaan dilingkungan wilayah masing-masing desanya.

Jumat, 13 Maret 2015

KIM MELATI KEMBANGKAN KAMPUNG SINAU INGGRIS DI DESA SIWALANPANJI

BUDURAN  (Kelompok Informasi Masyarakat) - Era globalisasi ini menuntut warga, khususnya generasi muda, untuk menguasai bahasa Inggris. Saat ini bahasa internasional ini terus dikembangkan di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran. “Kita ingin menciptakan  semacam  kampung  Inggris di Siwalan-panji yang dilengkapi fasilitas IT(information technology),” kata Nanang Rois, pembina Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Melati, Siwalanpanji, Buduran, kemarin, untuk  lebih dapat mengenal keberadaan KIM Melati Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran akses ke : www.kimmelati-sda.blogspot

Menurut dia, potensi Siwalan-panji menjadi kampung Inggris sangat besar karena banyak pelajar yang ada di desa tersebut. Selama ini Siwalanpanji juga sering disebut kampung pelajar mengingat ada banyak sekolah swasta dan negeri yang berlokasi di Siwalanpanji. “Jangan lupa, ada juga pondok pesantren yang berdiri tahun 1400. Ponpes itu paling tua di Sidoarjo, bahkan Jawa Timur,” katanya. Potensi-potensi itu, menurut Nanang, bisa dikembangkan bersama  KIM Melati yang belum lama ini berhasil meraih juara pertama lomba cerdik cermat tingkat di Pamekasan. Dengan penguasaan bahasa Inggris, Nanang berharap aneka produk yang dihasilkan warga setempat bisa dipasarkan hingga ke mancanegara.  (rois)

Kamis, 05 Maret 2015

KIM MELATI SIDOARJO MELANGKAH DENGAN PASTI KE LCCK TINGKAT PROVINSI

HUMAS PROTOKOL Sidoarjo (KIM) – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Melati Sidoarjo dari Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran, beberapa waktu lalu telah keluar sebagai juara I pada Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) tingkat Bakorwil Pamekasan, dan selanjutnya mewakili Bakorwil Pamekasan untuk LCCK Tingkat Provinsi di Kabupaten Nganjuk bulan depan.  Terkait dengan persiapan LCCK tingkat Provinsi, hari ini (5/3) KIM Melati yang mempunyai motto “Melangkah dengan Pasti” ini mendapat kunjungan dari Kominfo Provinsi. Tujuan kedatangan Kominfo ini, untuk memprofil KIM yang akan mengikuti LCCK di tingkat Provinsi, serta menggali potensi–potensi yang nantinya akan ditampilkan pada saat lomba nanti.           
Kim Melati yang di komandoi oleh Endang Sulistyowati Wahyuni, Lilik Suryani dan Muhammad Nanang Rois ini, yang berdiri sejak tanggal 10 Januari 2010,  bercita–cita untuk mensinergikan kelompok–kelompok organisasi masyarakat mulai pemuda hingga ibu–ibu PKK yang ada di Desa Siwalan panji untuk maju bersama dalam membangun desa Siwalan panji ini. M. Nanang Rois yang akarab dipanggil cak Rois ini menjelaskan bahwa KIM melati ini dibentuk bukan semata–mata untuk mengikuti lomba, tetapi untuk menampung aktivitas dan kreativitas warga Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran.


Hampir setiap RT di Desa Siwalan Panji ini memiliki grup musik patrol, karena setiap tahun di Desa Siwalan panji dilakukan lomba takbir pada saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, di Desa Siwalan Panji ini ada dua RT yang mengembangkan bahasa Inggris, semacam kampung Inggris di Kota Pare Kediri dan IT. Mengingat di Desa Siwalan Panji ini merupakan Desa Pelajar karena banyak sekolah swasta maupun negeri berlokasi di Siwalan Panji, serta ada pondok pesantren yang berdiri kira-kira tahun 1400, yang merupakan pondok pesantren tertua.
              
Mulai dari PNPM Mandiri, Koperasi Wanita, PKK, perkumpulan pengajian, Karang Taruna, UMKM yang kebetulan di kembangkan oleh Endang Sulistyawati Wahyuni atau mbak lis, serta ormas yang lainnya saling bersinergi untuk maju bersama. Mbak Lis ketika dikonfirmasi oleh Kominfo, tentang bagaimana pola pemasaran hasil produk UMKM yang dihasilkan oleh KIM dan home industrinya, menjelaskan bahwa hasil produknya telah merambah hingga ke luar daerah dengan pemasaran melalui jejaring sosial.               
“Pemasarannya sudah ke Semarang, Malang, Palu, hingga ke Bali. Tapi kalau dilihat dari pengunjung di jejaring sosial sudah ada dari Malaysia, dan Eropa. Mungkin selama ini yang dari luar negeri kendalanya komunikasinya agak mengalami kesulitan,” jelas Mbak Lis. Masih menurut Mbak Lis, untuk LCCK Tingkat Provinsi mendatang kami akan mengangkat tema “ Kiprah KIM Melati dalam Masyarakat. Karena memang kami ada untuk memberdayakan serta memberi wadah untuk kreativitas masyarakat Desa Siwalan Panji ini.(humas /en)

Galery kegiatan