BUDURAN (Air Bersih) – Musim kemarau yang berkepanjangan,mengakibatkan pasokan air baku yang berasal dari air permukaan atau badan sungai untuk diolah menjadi air minum juga terganggu, minggu (26/10/2014).
Hal itu yag menimpa instalasi pengolahan air minum (IPAM) perusahaan daerah air minum (PDAM) Siwalan Panji Buduran karena makin minimnya pasokan air baku yang tersedia di badan sungainya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, sungai yang sudah mengering adalah sungai di wilayah Wonoayu, Wilayut Kecamatan Sukodono. Kekeringan yang ada, karena tidak ada pasokan dari anak Sungai Brantas ke wilayah tersebut. Kalau pun ada, air yang ada tidak mengalir karena banyaknya tumpukan lumpur di sungai tersebut.
Di Sungai Siwalan Panji sendiri, air yang ada kelihatan hijau dan itu pun kebanyakan dari buangan limbah rumah tangga. Dam Siwalan Panji yang ada di bawah IPA ditutup sehingga sungai tersebut seperti kolam penampungan karena air yang ada dimasukkan ke IPA Siwalan Panji.
Menurut Direktur Teknik (Dirtek) PDAM, Iewan Prasetya, mengakui ketersediaan air sungai di wilayah Sidoarjo sangat minim. Penurunan debit air sungai yang menjadi air baku PDAM mengakibatkan kemampuan pelayanan air minum PDAM terganggu hingga hanya 20 persen.
“mau tak mau terganggu, baik kontinuitasnya yang tidak stabil serta kwalitasnya juga menurun,” jelasnya.
umenurutnya, ntuk memenuhi cakupan layanan 100 persen sebagaimana ditetapkan target rencana pembangunan jalan menengah (RPJMN) 2015-2019 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU untuk keterjangkauan layanan masyarakat, Dirtek ini memiliki beberapa usulan kepada pemerintah. Terutama ketersediaan air yang cukup, baik itu kwalitas dan kwantitas air.
Pertama, long storage memanfaatkan Kali Mati di daerah Tarik keterjaminan air baku sangat handal karena posisi dekat Dam Lengkong.
Kedua, pembuatan dam setelah intake IPA Kedunguling, Kecamatan Candi.
Ketiga, bendungan karet di Siwalan Panji, Buduran,
Keempat bendungan karet setelah intake Penambangan Balongbendo serta Krian.
“Kami optimis kalo bisa direalisasikan , Insya Allah PDAM Sidoarjo aman karena tidak hanya mengandalkan sungai-sungai kecil saja,” terangnya.
Terkait kecilnya debit yang ada, Iewan tidak bisa berbuat banyak karena faktor alam (kemarau) sangat berpengaruh.
“Kami hanya bisa mengimbau kepada konsumen agar konsumen lebih bijak dalam memakai air. Seperti menampung air di malam hari karena debit tekanan air distribusi dari IPA/Boster berkurang 20 sampai 25 persen,” ungkapnya. (ED1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar