Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763
Tampilkan postingan dengan label Kiprah Wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kiprah Wanita. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 April 2015

"CITRA KARTINI " KABUPATEN SIDOARJO TH. 2015


      Sidoarjo (Pemberdayaan Perempuan) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk kesekian kali mengadakan Lomba “ CITRA KARTINI “ Tahun 2015. Acara ini merupakan agenda setiap tahun menjelang peringatan Hari Kartini. Lomba CITRA KARTINI 2015 di ikuti oleh seluruh Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo, dimana setiap kecamatan mengirimkan 1 [satu] orang untuk mewakilinya.  Hari Senin, 13 April 2015 merupakan hari pertama seluruh peserta melalui proses seleksi awal dan berlanjut ke tahap berikutnya sesuai dengan Jadwal dan Kreteria penilaian yang telah di tetapkan  oleh Panitia Penyelenggara. 

Ibu Hj. Endang Sulistyo Wahyuni dan Para Peserta CITRA KARTINI 2015



         Ibu Hj. Endang Sulistyo Wahyuni [Ketua KIM MELATI SIDOARJO] terpilih sebagai peserta yang mewakili dari Kecamatan Buduran. Ke-persertaan beliau yang akrab di panggil Bu Lies memang bukan tanpa alasan, karena memang selama ini beliau aktif di banyak kegiatan di lingkungan Desa maupun Kabupaten terutama di KIM [Kelompok Informasi Masyarakat]. Hampir setiap bulan bersama-sama dengan Humas Protocol dan P3M Kabupaten Sidoarjo untuk mensosialisasikan KIM di Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.
Pada hari Senin tahap awal telah selesai di jalani. Seluruh Pengurus dan anggota KIM Melati memberikan support dan doa semoga menjadi yang terbaik. Agar menjadi motivasi tersendiri bagi Anggota KIM Melati khususnya dan Masyarakat pada umumnya. [Rois]

Kamis, 09 April 2015

KOPWAN MEKAR SARI

PROFIL KOPERASI WANITA "MEKAR SARI"
DESA  SIWALANPANJI


BUDURAN (Ekonomi Masyarakat) - Koperasi Wanita (KOPWAN) "MEKAR SARI" Desa Siwalan Panji ,Kecamatan Buduran ,Kabupaten   Sidoarjo berdiri sejak Tanggal 16 Oktober 2009 dengan Badan  hukum : Nomor : 494/BH/XVI.24/518/XI/2009            
Adapun Susunan Pengurusnya Sebagai berikut : 

     1. Ketua                        : Dra. UMIYATI AL YUNIATI
     2. Sekretaris                 : LILIK SURYANI
     3. Bendahara                : IDA LAILA

Susunan Pengawas   : 

     1. Koordinator              : Dra. KHUSNUL KHOTIMAH
     2. Anggota                   : RINIE CHISILIA

Dengan anggota pertama kali terbentuk sebanyak 20 orang dan sekarang telah menjadi 142 orang dengan profesi yang bermacam-macam mulai dari ibu rumah tangga, swasta, dan wiraswasta yang bertempat tinggal di Desa Siwalanpanji, dengan simpanan pokok sebanyak Rp. 50.000,-(Lima puluh ribu rupiah) dan simpanan wajib sebanyak Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) setiap bulan.
KOPWAN "MEKAR SARI" berdiri dengan modal Swadaya sebanyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan mendapatkan dana hibah dari Propinsi yang merupakan Prakarsa dari Pakde Karwo sebanyak Rp. 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah)
Dan pada tahun 2011 KOPWAN "MEKAR SARI" mendapatkan lagi dana hibah sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dikerenakan kinerka KOPWAN "MEKAR SARI" yang dianggap bagus.
Unit Usaha yang dikelola oleh KOPWAN "MEKAR SARI" adalah SIMPAN PINJAM dengan cara tanggung renteng yang terbagi menjadi 12 kelompok.
Dengan modal sebesar Rp. 51.000.000,- (Lima puluh satu juta rupiah), selama kurun waktu 5 Tahun kinerja dengan Pengurus yang sama telah menjadi Rp. 221.007.300,- (Dua ratus dua puluh satu juta tujuh ribu tiga ratus rupiah), dengan SHU pada tutup buku Tahun 2014 sebesar Rp. 49.665.062,- (Empat puluh sembilan juta enam ratus enam puluh lima ribu enam puluh dua rupiah).
Demikian sekilas tentang KOPWAN "MEKAR SARI" dari Desa Siwalanpanji, smoga kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa mengayomi seluruh anggotanya dan masyarakat sekitarnya.
AAMIIN YA ROBBAL ALAMIIN. (lix)
     
Pengurus dan Ketua Kelompok KOPWAN MEKAR SARI

Senin, 01 Desember 2014

KOPERASI WANITA MEKAR SARI DESA SIWALANPANJI


Koperasi Wanita " MEKAR SARI " Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran , Kabupaten Sidoarjo berdiri sejak Tahun 2009 yang telah berbadan hukum dengan Nomor : 494/BH/XVI.24/518/XI/2009. yang pada awalnya hanya beranggotakan 20 orang wanita sekarang telah menjadi 112 orang anggota. Dana kami peroleh dari Program Propinsi Jawa Timur sebanyak 25 juta, karena kinerja kami yang cukup baik maka kami memperoleh lagi dana sebesar 25 juta sehingga dana yang kami peroleh sebesar 50 juta. sampai sekarang dana Kopwan Mekar sari telah mencapai 151 juta lebih. Kopwan Mekar Sari di ketaui oleh seorang wanita yang bernama Dra. UMIYATI AL YUNIATI.

 








HASIL PRODUK KERAJINAN PARA ANGGOTA KIM YANG MENDAPAT MODAL KERJA DARI KOPWAN " MEKAR SARI "

Rabu, 04 Mei 2011

Gerakan tanam Cabe Seribu Pohon

Tanaman cabe yang sebentar lagi siap di panen
Melonjaknya harga cabe beberapa waktu lalu sempat membuat ibu-ibu rumah tangga kebakaran jenggot. Betapa tidak, makan tanpa sambel bagi ibu Lilik, sekretaris KIM Melati bagai sayur tanpa garam. Hampir setiap hari dia selalu menghidangkan sambal dalam meja makannya. Tingginya harga cabe menciptakan ide bagi KIM Melati untuk mengadakan program seribu pohon cabe. Pada bulan Desember 2010 lalu, gerakan ini digalakkan, dihimbau kepada seluruh masyarakat desa siwalanpanji untuk menanam cabe di halaman rumahnya minimal satu rumah satu pohon. Gerakan ini cukup disambut masyarakat setempat. Dan terbukti kini semua sudah bisa menuai hasilnya. Cabe tidak membutuhkan lahan yang besar. Hingga semua orang bisa melaksanakannya. Kini kebutuhan akan cabe tidak lagi mengganggu uang belanja harian mereka.
Untuk terus menggalakkan gerakan ini, KIM Melati menyarankan agar memperhatikan limbah cabe yang sudah tidak terpakai terutama bijinya supaya dikumpulkan untukdijadikan bibit yang bisa ditanam kembali.

Lomba Wanita Wirausaha Memilih 9 Pemenang

KOMPAS.com - Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina 2010 segera mengumumkan sembilan pemenang dari tiga kategori pada puncak acara yang dinamakan Power Lunch, Jumat (25/3/2011) nanti.
Mengambil tema "Jatuh Bangun Wanita Pebisnis", puncak rangkaian kegiatan komunitas wanita wirausaha majalah Femina ini akan mempertemukan ratusan pebisnis perempuan dalam diskusi panel. Sekitar 250 wanita wirausaha akan diundang untuk berjejaring sekaligus menggali inspirasi dari panelis ternama. Pengusaha kosmetik Martha Tilaar, pengusaha fashion Anne Avantie, pengusaha kebun jati Santi Mia Sipan, dan Loemongga Haoemasan, pengusaha properti, akan berbagi proses mengenai jatuh bangun mendirikan bisnis yang kini meraih sukses.
"Rangkaian program wirausaha ini mencoba menjangkau sebanyak mungkin wanita wirausaha. Program ini berhasil menjangkau lebih dari 7.000 wanita wirausaha. Bahkan tujuh persen dari 7.000 wanita wirausaha ini sudah mengekspor produknya terutama mereka yang berasal dari Bali dan Yogyakarta. Sementara wanita wirausaha yang terjangkau melalui lomba kebanyakan pebisnis kelas menengah (0-Rp 500 juta), bukan skala mikro yang berbisnis untuk bisa bertahan hidup, ataupun skala menengah atas yang bisnisnya lebih dari satu milyar," kata Svida Alisjahbana, CEO Femina Group, saat temu media di gedung Femina, Jakarta, Selasa (22/3/2011) lalu.
Rangkaian program wirausaha Femina berjalan di 12 kota pada 2010 lalu. Kegiatannya meliputi workshop, seminar yang diikuti 200-300 wanita wirausaha per sesinya, lomba wanita wirausaha yang diikuti 387 peserta, kerjasama dengan berbagai instansi seperti Inacraft dan Ernst & Young, selain tentunya menghubungkan wanita wirausaha di berbagai kota melalui komunitas online dan jejaring sosial.
Sebagai acara puncak, Power Lunch digelar setiap tahun untuk memfasilitasi perempuan dalam membangun jejaring agar bisa mengembangkan usahanya. Program tak berakhir sampai di situ, karena pada Mei 2011 akan digelar bazar dan pameran. "Setiap kegiatan dirancang untuk membesarkan, memperkuat jaringan dan komunitas wanita wirausaha Indonesia," jelas Petty S Fatimah, Pemimpin Redaksi Majalah Femina.
Salah satu bentuk penguatan wanita wirausaha ini adalah penghargaan dan pengakuan atas prestasi bisnis dan kegigihan perempuan dalam berwirausaha. Lomba Wanita Wirausaha 2010 akan memilih tiga pemenang utama, tiga pemenang penghargaan, dan tiga pemenang kategori khusus seperti green entrepreneur, social entrepreneur, dan pemanfaat potensi lokal. Tak hanya itu, Femina juga bekerjasama dengan Inacraft untuk mencari 25 pemenang Femina Award Inacraft, untuk kemudian dipresentasikan dalam majalah. Sebagai kelanjutan program, Femina juga berkolaborasi dalam ajang Ernst & Young Entrepreneural Winning Program 2010.
"Ajang EY ini menyasar wanita wirausaha menengah atas. Kolaborasi yang dilakukan adalah mencari nominasi dari komunitas wanita wirausaha Femina untuk dinominasikan ke EY," jelas Petty.
Lengkap sudah program wirausaha mendorong wanita untuk memperkuat jejaring bisnisnya. Penghargaan menjadi salah satu ukuran pencapaian bagi wanita wirausaha yang terjaring oleh Femina dan BNI, pembuktian atas orisinalitas produknya, kekuatan pemasaran, kapasitas produksi yang bisa dipertanggungjawabkan, sejauhmana potensi dan pengembangan usahanya, tanpa mengabaikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam berbisnis.

PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN SANGAT DIBUTUHKAN

Sampai kapanpun peran serta perempuan dalam pembangunan masih sangat dibutuhkan, karena seorang wanita/ perempuan itu fleksibel dan cepat tanggap dalam segala urusan. Apalagi, dalam urusan pembangunan yang ada kaitannya dengan masalah kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Prov. Jatim, Dra. Hj. Nina Soekarwo yang akrab dipanggil Bude Karwo saat memberikan materi bagi ibu-ibu peserta Ladies Program istri peserta Diklatpim II Angkatan XXIII di Diklat Balongsari Tama Surabaya, Senin ( 25/4).
Bude Karwo mengatakan, seperti dalam RPJMD Prov. Jatim, PKK selalu diiukut sertakan dalam penggodokan atau pembuatan rencana program pembangunan yang ada dalam RPJMD tersebut. Sebab, dalam 10 program pokok PKK itu sudah menyangkut semua masalah yang ada di masyarakat,; mulai dari masalah kemiskinan, kesehatan, gizi buruk/ perbaikan gizi,pendidikan, lingkungan, perekonomian, kekerasan dalam keluarga sampai pada mengurangi kematihan ibu melahirkan dan balita serta perbaikan ekonomi keluarga dengan memberikan bantuan dana hibah dengan Kopwan.
“ Oleh karena itu, sampai kapanpun peran serta wanita/ perempuan dalam pembangunan akan terus dibutuhkan dan sangat dibutuhkan, apapun bentuknya,” jelas Bude Karwo.
Menurut Bude, perempuan dalam kancah pembangunan itu sudah dilaksanakan dan dilakukan dengan jelas program- programnya. Sebagai contoh, setiap bulan PKK selalu membuat program yang dilaksanakan secara rutin dan berkala baik itu di desa mapun di kecamatan sampai di tingkat kabupaten/Kota dan Propinsi. “ Kalau di desa setiap berkala satu bulan sekali diadakan temu kader gizi. Tujuannya adalah untuk melihat dan mengetahui seberapa banyak jumlah anak balita yang ada di desa tersebut, sekaligus dalam pertemuan itu juga diberikan bantuan nutrisi untuk perbaikan gizi balita. Seperti pemberian susu, kacang hijau rebus dan roti mari serial,” terangnya.
Ditambah lagi dengan program- program sosial lainnya, seperti bencana alam yang datangnya tiba- tiba. Otomatis yang namanya PKK bila bekerja tanpa pamrih dan selalu mengguna hati nurani pasti langsung membuat program sukarela dengan menggalang donator untuk memberikan bantuan baik moril maupun sprituil pada yang terkena musibah. Belum lagi, masalah penanganan pendidikan atau masalah buta huruf. Dengan bantuan PKK Jatim yang selalu bekerja keras pantang menyerah, akhirnya Jawa Timur yang tadinya menjadi gudangnya buta huruf di Indonesia saat ini telah berhasil meningkatkan dan menyelesaikan program pendidikan 12 tahun. Padahal, program nasional untuk pendidikan 12 tahun dipatok harus tuntas pada tahun 2015 mendatang dan Jatim telah lewat atau selesai.
Penurunan program kemiskinan, PKK juga ikut andil dalam program pengentasan yaitu dengan program pemberian bantuan dana hibah pada setiap kopwan di setiap desa sebesar Rp 25 juta kepada 8.506 desa se Jatim. Karena dengan adanya bantuan diberikan, diharapkan perekonomian yang ada di desa itu bisa menggeliat dan berputar. Disamping itu juga diberikan bantuan langsung sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui program jalinkesra ( program jalan Lain menuju Kesejahteraan). Terbukti, dengan adanya program diatas jumlah kemiskinan di Jatim terus menurun yakni dari 1.330.696 KK atau 16% turun menjadi 14, 94 % atau sekitar 545 KK atau sekitar 1,05 %. Peran perempuan lewat program PKK juga berhasil menurunkan jumlah angka kematian bayi di Jatim yakni sebesarl 90,7 %, padahal tingkat nasional jumlah angka kematian bayi masih tinggi yaitu sebesar 228 per seratus ribu kelahiran. Sedang angka kematian balita di jatim juga turun yaitu 28,2 per seribu balita dan nasional masih diatasnya yakni 29,8 per seribu balita.
Sebelum mengakhiri materinya, Bude Karwo, minta pada seluruh peserta ladies program hendaknya selalu ikut mendukung program- program pemerintah baik lewat PKK maupun program Dharma wanita. Dengan begitu, kegiatan atau program yang telah dibuat oleh pemerintah bisa selaras dan sejalan dengan program kegiatan yang dibuat baik di PKK maupun Dhrma wanita. Sebab, yang ikut program ladies program adalah istri dari pejabat atau eselon yang ikut membuat kebijakan. Untuk itu, ibu sebagai pendamping suami ya otomatis harus ikut mensupport kegiatan suami.
Sementara itu Kepala Badan Diklat Prov. Jatim, Drs. Syaiful Rahman, MM, MPd mengatakan, ladies program yang diikuti 143 ibu- ibu. Istri peserta Diklat II Angkatan XXIII ini dilaksanakan selama 10 hari mulai tgl 17 s/d 27 April 2011. Dengan tujuan, untuk menambah dan memperluas wawasan peserta ladies program dalam masalah pemerintahan dan pembangunan. Serta untuk melatih kepekaan dan kepedulian terhadao kejadian ang ada di lingkungan sekitarnya.
Sebanyak 143 orang peserta ladies program itu berasal dari seluruh Indonesia antara lain dari Kejaksaan Agung 10 orang, Kementrian Ham 7orang, BPKP 2 orang, BKKBN 1 orang dan Pemprov. Jatim 15 orang, Prov. Kasel 3 orang, Papua 3 orang dan Prov. Riau 1 orang serta 102 orang dari Kab/ Kota se Indonesia.
Sebelum meninggalkan diklat Bude Karwo lebih dulu meninjau Gedung Assesment Diklat Prov. Jatim yang letaknya berada di sebelah samping gedung Induk atau gedung Utama Diklat Prov. Jatim. ( Humas Pemprov. Jatim/ Dilla, Yuli, Asikin).

Galery kegiatan