Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763

Sabtu, 30 April 2011

Persiapan Pameran di PEMKAB Sidoarjo

Pertemuan yang dilaksanakan tanggal 16 Januari 2011 ini khusus membahas acara pameran yang akan segera dilaksanakan. Dari KIM Melati produk yang akan tampil dalam acara pameran adalah :
  • Accesories rumah tangga (Alisson Collection dan Surya Collection)
  • Jamur
  • Krupuk puli dan Sambel Pecel
  • Kerudung Sulaman dan Lukis
Kemudian perwakilan anggota yang akan berangkat adalah :
  1. Ibu Endang Sulistyo Wahyuni
  2. Ibu Endah Mahfud
  3. Ibu Lilik Suryani

Pendidikan dan Kenakalan anak

Mendidik anak dalam keluarga tidak pernah lepas dari sosok seorang ibu. Ibu menjadi tonggak pimpinan dalam hal mendidik anak di rumah. Usai pulang sekolah hingga waktu tidur sang anak menjadi waktu ibu dalam mengelola kegiatan anak. Sebaiknya ibu bisa mendampingi anak saat menonton televisi, program apa yang layak menjadi tontonan anak? Ini menjadi topik bahasan pada pertemuan rutin yang diadakan pada tanggal 21 November 2010 di rumah ibu Sunnah Farichah. Dihadiri oleh 28 orang anggota.
Tayangan yg bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik. Sedangkan tayangan yg kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk berperilaku buruk. Bahkan, hampir semua perilaku buruk yg dilakukan orang adalah hasil dari pelajaran yang mereka terima dari media semenjak usia anak-anak.
Sementara dlm sebuah penelitian terhadap anak dari kelas lima SD (Sekolah Dasar) di Jakarta dan Bandung menunjukkan bahwa rata-rata anak menonton TV selama 3,5 jam dan mencapai 5 jam pada hari libur. Artinya, anak menonton TV selama 1.600 jam dalam setahun, dan ini tidak sebanding dgn waktu belajar dlm kelas yg dlm setahun 740 jam.

Masih kita ingat bagaimana masyarakat menggugat kekerasan dlm tayangan “Smack Down”.
Lalu mengapa masyarakat tdk melakukan hal yg sama pd tayangan sinetron lokal yg tdk mendidik. Kalau kita amati justru dampaknya tdk kalah besar, karena akan merubah pola pikir generasi muda, etika, norma.

Salah satu solusi yg sering kta baca dan dengar dari pakar pendidikan adalah dgn mendampingi anak-anak dlm menonton televisi, serta memilah acara – acara yg pantas dikonsumsi.
Masih byk sumber informasi berita dan pengetahuan yg bisa kita berikan pada anak-anak, salah satunya dgn menanamkan kegemaran membaca pada anak-anak. Karena bacaan bisa menjadi media sumber berita alternatif juga bisa menjadi media hiburan dan sistem controlnya pun tdk sesulit jika harus mengontrol tayangan televisi.

Kunjungan Disperindag dan PEMKAB Sidoarjo

Suatu kehormatan bagi KIM Melati, karena pada pertemuan yang diadakan pada tanggal  29 September 2010 mendapat kunjungan dari Disperindag dan PEMDA Sidoarjo. Secara langsung KIM Melati mendapatkan pembinaan dari dinas terkait.
Materi disampaikan oleh Ali muzaki SE mangenai pemberdayaan UKM dan home industry harus lebih ditingkatkan, mengingat potensi UKM saat ini tumbuh dengan pesatnya. UKM menjadi urat nadi bagi pertumbuhan perekonomian rakyat Sidoarjo pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Kemudian disampaikan pula oleh bapak Drs. Soecipto bahwa anggota KIM Melati harus tumbuh menjadi  kelompok masyarakat modern yang tidak gaptek dengan cara selalu mencari informasi-informasi penting yang dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan usaha yang sedang dikembangkan.
Sedangkan Drs. Agung Warih berharap dengan adanya pertemuan rutin semacam ini dalam KIM Melati, bisa menambah wawasan dan pengetahuan, jadi topik/tema yang diangkat setiap kali pertemuan harus yang bermanfaat bagi kehidupan usaha dan upaya peningkatan kehidupan keluarga dan masyarakat sekitar.

Lingkungan Sehat bisa dimulai dari Kebiasaan Sehat

Hidup dalam lingkungan yang sehat rasanya menjadi keinginan setiap orang. Sehat itu mahal, sehat itu sangat berharga dan tak dapat dibeli dengan uang. Dengan sehat kita dapat melakukan aktifitas dan sebagainya. Sangat pentingnya arti kesehatan bagi kita, membuat pertemuan kali ini membahas tentang “Kesadaran akan Lingkungan Sehat”. Pertemuan rutin pada tanggal 18 Juli 2010 dilaksanakan di rumah ibu Lies( panggilan ketua KIM Melati).
Mewabahnya penyakit demam berdarah di kampung sebelah membuat kita harus segera sigap untuk mencegah menjalar hingga ke desa kita. Kesadaran akan kebersihan lingkungan harus lebih ditingkatkan lagi. Upaya-upaya yang perlu dilakukan sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena kebersihan lingkungan dapat dimulai dari lingkungan terdekat kita masing-masing, yaitu lingkungan rumah tinggal kita.
Mengelola  sampah, membersihkan selokan/saluran air pembuangan, membersihkan halaman setiap hari, menguras bak kamar mandi minimal seminggu 2 kali merupakan anjuran yang disampaikan oleh ketua KIM Melati kepada anggota. Selain untuk menjaga kebersihan, upaya-upaya ini juga secara langsung dapat mencegah kita dari berbagai penyebaan penyakit seperti demam berdarah, malaria dan muntaber. Kemudian selain untuk menjaga kecantikan lingkungan sekitar, kita perlu juga menanam tanaman TOGA sebagai penghijauan lngkungan. Selain bermanfaat untuk penghijauan, tanaman TOGA dapat bermanfaat sebagai tanaman obat buat keluarga.
Dengan demikian, keluarga sehat dan lingkungan sehat dapat kita wujudkan bersama.

Struktur Organisasi






Rabu, 27 April 2011

Kreasi Gelas Air Mineral Bekas

Dalam pertemuan rutin yang dilaksanakan tanggal 16 Mei 2010 yang bertempat di rumah ibu Lilik Suryani. Kelompok KIM Melati memulai agenda pembinaan ketrampilan. Materi pada pertemuan kali ini diberikan oleh ibu Nina Kharisma. Pertemuan yang dihadiri oleh 28 anggotanya ini akan diisi dengan ketrampilan membuat bunga dan tutup saji dari gelas air mineral bekas. Persiapan dengan bahan dan alat-alat sudah dikoordinasi sebelumnya, para anggota terlihat antusias dengan kegiatan ini. Melihat potensi yang dimiliki oleh anggota, Ibu Nina mengusulkan untuk mengadakan lomba kreasi pada hari ibu bulan Desember mendatang. Waktu yang masih cukup panjang diharapkan akan menjadi kesempatan yang banyak bagi para anggota untuk berlatih mengembangkan potensi dan kemampuannya. 
Pertemuan diakhiri pukul 11.45 WIB, gelas-gelas bekas telah disulap menjadi hasil kreasi yang cantik.

Perlunya Pembinaan Ketrampilan

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2010 di rumah ketua KIM Melati ibu Endang Sulistyo Wahyuni. Agenda pertemuan kali ini adalah membahas tentang program-program KIM yang akan diterapkan dalam kelompok Melati ini. Banyak usulan yang masuk dari para anggota mengenai program ini, antara lain membina remaja putri putus sekolah dan para anggota yang belum memiliki bisnis untuk berlatih ketrampilan. Hal ini dimaksudkan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar. Dari pembinaan ini nanti diharapkan akan tumbuh para srikandi-srikandi yang hasil karyanya dapat dipasarkan dan diminati oleh masyarakat luas. Hasil dari penjualan tersebut sudah tentu diharapkan dapat menambah penghasilan keluarga dan menambah kesejahteraan dalam masyarakat. Dari beberapa usulan yang masuk akhirnya dipilih usulan yangmelakukan pembinaan ketrampilan di atas. Selain dari hal tersebut di atas, dengan bervariasinya bidang usaha yang ada dalam KIM Melati, maka diharapkan antar anggota dapat saling berbagi ilmu dan ketrampilan yang dimiliki.
Kesepakatan terakhir dalam pertemuan ini adalah KIM Melati akan mengumpulkan uang secara sukarela dari setiap anggota yang hadir sebagai uang kas kelompok.
Acara yang dihadiri oleh 25 anggota ini diakhiri pada pukul 12.00 WIB.

Pertemuan awal KIM Melati

Pada hari Minggu pagi, tanggal 10 Januari 2010 KIM Melati resmi dibentuk. Acara dihadiri oleh 35 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga di lingkungan desa Siwalanpanji.  Dalam pertemuan awal ini KIM yang terbentuk diberi nama "Melati" dengan arti "Melangkah dengan pasti", yang nantinya bisa dijadikan motto KIM Melati dan juga sebagai motivasi di setiap langkah KIM ini selanjutnya.
Usai menemukan sebuah nama untuk KIM di desa ini, acara dilanjut dengan pembentukan pengurus. Kemudian membuat kesepakatan dan komitmen untuk mengadakan pertemuan rutin tiap 2 (dua) bulan sekali. Dan mengadakan acara pembinaan ketrampilan setiap 6 (enam) bulan sekali. 
Acara diadakan di rumah Ibu Endang Sulistyo Wahyuni yang akhirnya terpilih menjadi Ketua KIM Melati. Acara diakhiri  tepat pukul 12.30 WIB.

Selasa, 26 April 2011

Program Kerja

KIM Melati Sidoarjo memiliki beragam unit usaha yang berbeda-beda. Hal ini kami manfaatkan sebagai pengetahuan dan informasi baru, dengan harapan bisa terjalin sinergi yang baik dan saling mengagisi antara anggotanya. Untuk memaksimalkan kegiatan, KIM Melati Sidoarjo menyusun program kerja sebagai berikut :
  1. Pertemuan Rutin 2 bulan sekali, setiap anggota dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan.
  2. Melakukan pembinaan anggota KIM tiap 6 bulan sekali, pembinaan ini dilakukan dengan kegiatan-kegiatan ketrampilan. Antara anggotanya bisa saling memberikan ilmu yang bermanfaat.
  3. Mengikuti pameran, yang sangat bermanfaat untuk memperkenalkan produk kita kepada masyarakat luas.
  4. Studi banding usaha, ini dilakukan guna meningkatkan wawasan, kemampuan dan menambah ilmu. Dengan belajar dari yang sudah berpengalaman dalam berwirausaha, diharapkan potensi KIM  Melati akan semakin tumbuh dan berkembang.

Susunan Pengurus KIM Melati Sidoarjo


Penasehat                                            : Machmudi Alie, SE
Pembina                                              : Muhammad Rofik, S.SOS.MM
Ketua                                                  : Hj. Endang Sulistyo Wahyuni
Wakil Ketua                                        : Nur Izatin
Sekretaris                                            : Lilik Suryani
Bendahara                                           : Dwi Endah S
Bidang Pengumpulan Informasi         : Maxellina S
Bidang Pengolahan Informasi            : M. Nanang Rois
                                                              Nina F
Bidang Penyebaran Informasi            : M. Rendra D
Bidang Lainnya :

  • Bidang Usaha                             : Silvana
  • Bidang Agama                            : Hj. Sunnah Farikhah
  • Bidang Sosial Budaya                : Ismaniyah

Latar belakang terbentuknya KIM Melati Sidoarjo

KIM Melati Sidoarjo digagas oleh seorang wanita bernama Endang Sulistyo Wahyuni. Warga desa Siwalanpanji ini merasa perlunya sebuah wadah yang dibangun sebagai media komunikasi, silaturahmi dan berbagi informasi. Melihat sebenarnya banyak warga yang memiliki potensi untuk maju dan berkarya. Endang berpendapat bahwa jika potensi ini bisa diangkat dan dikembangkan tentu akan menjadi sebuah sumberdaya yang sangat luar biasa. Dalam kelompoknya Endang lebih fokus pada kelompok ibu-ibu rumah tangga. Dengan maksud ingin memberdayakan kaum wanita di desanya. Melihat potensi yang sangat besar dan mendapat respon yang bagus dari masyarakat setempat, maka terbentuklah KIM Melati di desa Siwalanpanji pada tanggal 10 Januari 2010.
KIM Melati terbentuk dengan dihadiri 35 orang kaum ibu rumah tangga dan langsung dibentuk kepengurusan.

Sekilas tentang KIM Melati


KIM merupakan organisasi masyarakat yang bersifat wirausaha yang bergerak dalam bidang pengolahan informasi dan komunikasi yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat, olah masyarakat dan untuk masyarakat. Dalam era globalisasi yang serba canggih dan komputerise, semua serba elektronik maka keberadaan KIM di Desa Siwalanpanji sangat membantu warganya dalam mendapatkan informasi melalui media elektronik dan internet. Namun seberapa banyak dari seluruh masyarakat yang menguasai dan bisa mengakses informasi melalui media internet, masih belum sebanding dengan jumlah penduduk yang padat. Maka sebelum meninjau lebih jauh tentang keberadaan KIM di Desa Siwalanpanji maka perlu kami berikan beberapa informasi mengenai Desa Siwalanpanji.
Desa Siwalanpanji merupakan desa padat penduduk. Dengan luas wilayah sebesar  180,773 ha, Desa Siwalanpanji terdiri dari 3 Dusun yang terbagi dalam 6 RW dan  29 RT, yaitu :
  1. Dusun Siwalanpanji
  2. Dusun Bedrek
  3. Dusun Sawoan

Dengan Batas Desa :
  • Utara : Desa Sidomulyo Kec. Buduran
  • Selatan : Desa Kemiri Kec. Sidoarjo
  • Timur : Desa Prasung kec. Buduran
  • Barat : Desa Buduran Kec. Buduran

Kemudian Desa Siwalanpanji juga terbagi dalam terbagi dalam babarapa wilayah administrasi yang terdiri dari :
Luas Pemukiman : 95,744 ha
Luas Persawahan : 61,304 ha
Luas Kuburan : 1,450 ha
Luas perkantoran : 2,22 ha
Luas Prasarana Umum : 20,055 ha
Dari data tersebut menunjukkan bahwa Siwalanpanji sangat padat penduduk, diharapkan KIM dapat tumbuh dan berkembang, bahkan tidak hanya satu. Tapi akan tumbuh KIM-KIM berikutnya yang akan segera berkiprah di Desa Siwalanpanji ini.

KEPENDUDUKAN
Berdasarkan catatan dari data statistik di kelurahan, Desa Siwalanpanji termasuk desa yang padat penduduk dengan jumlah penduduk 7.028 orang, dengan jumlah laki-laki 3.602 orang dan jumlah perempuan 3.426 orang.

PENDIDIKAN
Data statistik pendidikan dari warga Siwalanpanji terdiri dari :
TK : 256 orang
SD : 441 orang
SLTP : 252 orang
SLTA : 236 orang
Pendidikan Diploma 1 : 66 orang
Pendidikan S1 : 168 orang
Data statistik pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan di bidang umum, hal ini seperti kebanyakan pemikiran orang bahwa penidikan umum lebih memudahkan mereka untuk memilih pendidikan lanjut yang diinginkan kelak.

MATA PENCAHARIAN
Dari data mata pencaharian berikut ini terbukti bahwa sebagian besar masyarakat di Desa Siwalanpanji berada di sector swasta. Dengan rincian statistic sebagai berikut :
Petani : 31 orang
Buruh tani : 35 orang
PNS : 167 orang
TNI : 44 orang
POLRI : 24 orang
Pensiunan : 117 orang
Swasta : 2.219 orang
Sidoarjo dikenal sebagai kota industri, kota pabrik. Maka sebagian besar dari warga desa Siwalanpanji adalah menjadi karyawan pabrik.
Keberadaan KIM di tengah-tengah masyarakat Siwalanpanji tentu sangat berkontribusi dalam kegiatan mata pencaharian mereka. Dimana KIM berfungsi sebagai wadah / media mereka dalam penyebaran dan perolehan informasi, terutama bagi para kaum wanitanya. Mereka menjadi lebih banyak mengelola usaha dan beraktifitas di rumah untuk membantu dan menunjang pendapatan keluarga. Dengan berwiraswasta dalam berbagai bidang.

KIM Melati Sidoarjo digagas oleh seorang wanita bernama Endang Sulistyo Wahyuni. Warga desa Siwalanpanji ini merasa perlunya sebuah wadah yang dibangun sebagai media komunikasi, silaturahmi dan berbagi informasi. Melihat sebenarnya banyak warga yang memiliki potensi untuk maju dan berkarya. Endang berpendapat bahwa jika potensi ini bisa diangkat dan dikembangkan tentu akan menjadi sebuah sumberdaya yang sangat luar biasa. Dalam kelompoknya Endang lebih fokus pada kelompok ibu-ibu rumah tangga. Dengan maksud ingin memberdayakan kaum wanita di desanya. Melihat potensi yang sangat besar dan mendapat respon yang bagus dari masyarakat setempat, maka terbentuklah KIM Melati di desa Siwalanpanji pada tanggal 10 Januari 2010.
KIM Melati terbentuk dengan dihadiri 35 orang kaum ibu rumah tangga dan langsung dibentuk kepengurusan.

DASAR HUKUM :
Surat keputusan Gubernur Jawa Timur no.188/146/RPTS/013/2006 tanggal 12 April 2006 tentang pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat.

Sebagai tindak lanjut, dirumuskan arah kebijakan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat sebagai berikut  :

TUJUAN :
Mengangkat dan meningkatkan potensi kaum wanita di lingkungan sekitar untuk manambah penghasilan keluarga demi terwujudnya keluarga yang sejahtera.

SASARAN:
Ditujukan bagi ibu-ibu rumah tangga pada khususnya dan kaum wanita pada umumnya yang ada di lingkungan sekitar.

Asas KIM :
KIM Melati berdasarkan pada asas Pancasila yang menjunjung tinggi obyektifitas, keabsahan dan keterbukaan informasi untuk kemaslahatan anggota dan masyarakat.

Krupuk Puli dan Sambal Pecel

Sambel pecel yang selalu laris dibeli pelanggan

Jamur Tiram

Siapa yang tidak mengenal jenis jamur ini, rasanya enak dan sangat digemari oleh masyarakat luas. Bahkan banyak usaha-usaha frenchise yang mengangkat jamur tiram menjadi makanan yang sangat lezat. Sebutlah mulai jamur krispy, steak jamur, cah jamur, omelet jamur dan semua jenis masakan jamur lainnya. Tak heran bila Ibu Hj. Mardiah melirik budidaya jamur tiram sebagai bisnisnya. Usaha ini sudah dikembangkan sekitar satu tahun. Hasilnya cukup membanggakan buat seorang ibu seperti Ibu Mardiah ini. Pemasaran dilakukan secara konvensional, lebih sering orang beli datang ke tempat ibu Mardiah ini. Juga para pedagang sayur keliling selalu mengambil pasokan jamur hasil produksi ibu Mardiah.

Jamur Tiram telah siap panen
 
Hasil panen jamur tiram

Kue Kering

Usaha kue kering yang dilakukan oleh Ibu Khotimul Khusna ini tidak sengaja dia lakukan, kegemarannya membuat kue membuat Ibu Khusna akhirnya berkecimpung dalam usaha kuliner ini. Lagi-lagi hobby membuat seorang ibu berkarya untuk menciptakan usaha. Banyaknya pesanan dari para tetangga, relasi dan kerabat dan dengan dukungan penuh dari keluarga, akhirnya ibu Khusna semangat untuk membuat usaha kue kering. Pesanan selalu banjir saat menjelang bulan puasa Ramadhan . Di hari-hari biasa, ibu Khusna membuat kue kering dalam kapasitas kecil saja. Namun begitu selalu ada saja pesanan dari pelanggan. Usaha yang menyenangkan adalah usaha yang sesuai dengan passion.

Tempe bungkus

Tempe sebagai makanan rakyat sangat potensi untuk dikembangkan. Usaha yang dilakukan oleh Ibu Cholifah ini sudah dimulai sejak tahun 2001. Sepeninggalnya sang suami, ibu Cholifah harus tetap menghidupi kedua putrinya yang sudah beranjak dewasa. Ibu Cholifah adalah wanita pejuang bagi keluarganya. Dengan usaha tempenya ini ibu Cholifah telah berhasil membiayai kebutuhan hidup dan pendidikan anak2nya hingga perguruan tinggi.Usaha yang sudah dilakukan selama sepuluh tahun ini rupanya dikembangkan oleh putrinya menjadi krupuk tempe. Pemasaran tempe ini sebagian besar adalah dibeli oleh para pedagang  sayur kelilingdan pedagang sayur di pasar-pasar. Produksi yang dilakukan oleh ibu Cholifah tidak terlalu besar, karena usaha ini dia lakukan sendiri bersama anak-anaknya. Dengan kapasitas 10 kg kedelai setiap hari. Ibu cholifah mampu menarik omset 300-500 ribu. Hasil yang cukup membanggakan.

Proses peragian tempe

Kedelai yg sudah diragi dibungkus dan siap menjadi tempe

Sulam Pita dan Jilbab lukis

Usaha milik Ibu Ninik adalah kreasi sulam pita dan lukis. Hasil produksinya yang cantik banyak disukai oleh kaum remaja dan Ibu. Ibu Ninik menjual langsung hasil kreasinya dan juga menerima pesanan.

Fenara Collection

Fenara Anugerah Sentosa adalah nama CV. yang dimiliki oleh Nina Fitriana. Seorang ibu rumah tangga dengan 2 putra. Usaha yang bergerak dibidang Alas kaki ini memulai usahanya sejak tahun 2008. Sebelumnya Nina menjalankan usaha di bidang retail komputer bersama suami di Hi tech Mall Surabaya. Pulang pergi Sidoarjo-Surabaya setiap hari, membuat Nina berkeinginan untuk membuat usaha di rumah. Dengan begitu Nina tetap bisa merawat anak dan tetap berpenghasilan. Seperti sunnah Rasul, bahwa seorang wanita sebaiknya di rumah merawat anak, dan kalaupun ingin berbisnis, pilihlah bisnis yang bisa dilakukan di rumah. Keinginan yang begitu kuat tersebut akhirnya melahirkan usaha sandal. Sandal karakter hasil desainnya banyak disukai olah kalangan masyarakat luas, mulai anak-anak hingga dewasa. Pemasaran sandal ini Nina lakukan secara online. Produknya sudah dipasarkan hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Dalam memasarkan produknya, Nina sangat tergantung oleh koneksi internet dan HP, dan itu sangat efektif terbukti bisa mengenalkan produk kita ke masyarakat luas. 
Usaha yang terus berkembang membuat suami ikut membantu dalam proses produksi, dan kini koleksi dari produk yang dijual bukan hanya sandal karakter, melainkan ada sandal japit, sandal selop, dan sepatu kulit pria.


 Sandal Karakter

 Sandal Wanita

 Sandal japit

 Sepatu Kulit pria( make by order)

Surya Collection

Ibu yang bernama Lilik suryani adalah seorang pegawai perangkat desa. Bermula dari kegemarannya menghias toples lebaran, seorang ibu 2 anak yang sudah menjelang remaja ini memulai kegiatan usahanya. Awalnya toples-toples cantik yang dibuatnya hanya untuk sekedar dipakai sendiri saat lebaran tiba, hampir setiap tahun penampilan toples2nya selalu berubah dg gaya yang berbeda-beda. Hal ini ternyata cukup menarik perhatian para tetangga dan tamu yang datang. Hasil karyanya sering mendapat pujian dari tamu-tamu yang datang saat lebaran. Kemudian ada salah satu tetangga yang pesan minta dibuatkan, dan hal tersebut ternyata tidak hanya berhenti sampai di situ. Lewat media arisan, pengajian dan pertemuan-pertemuan lain, ibu Lilik menjadi dikenal sebagai penghias toples, semakin banyak teman dan tetangga yang pesan. Dari kejadian tersebut pundi-pundi rupiah mulai didapatkan, meski tidak sengaja untuk dikomersilkan dan ibu Lilik mulai menunjukkan potensinya. Kompetensinya dibidang kreasi dia kembangkan sebagai penghias hantaran pengantin, menghias tutup gelas, menghias tutup galon dan berbagai kreasi keperluan rumah tangga. 
Begitulah, ternyata bakat dan potensi bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan bagi ibu Lilik. Hoby yang cukup membawa berkah.

Kreasi hantaran pengantin

tutup Gelas

Galery kegiatan