Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763
Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Oktober 2021

Pendidikan dimasa pandemi

PAUD MUTIARA BUNDA 

DESA SIWALANPANJI

 

SELAMA PANDEMI PAUD MUTIARA BUNDA SEMPAT LIBUR DAN SUDAH DIMULAI LAGI SEJAK TANGGAL 1 OKTOBER 2021 DAN HARI INI MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW.

            SEMOGA PANDEMI INI BENAR-BENAR TELAH BERAKHIR SEHINGGA PROSES                     BELAJAR MENGAJAR BISA BERJALAN LANCAR SEPERTI DULU.

            KEGIATAN BERJALAN SETIAP HARI JUM'AT DAN SABTU TANPA DIPUNGUT BIAYA             DAN BERTEMPAT DI BALAI DESA SIWALANPANJI. 




 

Minggu, 12 April 2015

“KAMPOENG SINAOE” PERAN AKTIF PEMUDA-PEMUDI MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

     Buduran[Pendidikan], Sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintahan saat ini yang menjadi tugas kita bersama untuk membantu suksesnya pembangunan Manusia seutuhnya dimana Bapak Presiden Ir. Joko Widodo telah beberapa kali menyampaikan kepada insan Pers,Publik dan Masyarakat untuk kembali menggali nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang saat ini seakan terkikis oleh budaya asing seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi Informasi.

       Dengan Revolusi Mentalnya beliau menyampaikan mirisnya apa yang terjadi saat ini. Mentalitas atau budaya macam apa saja yang harus direvolusi ? Jokowi menyebut sedikitnya 8 (delapan) karakteristik budaya yang tumbuh dan berkembang dalam tradisi represif orde baru, yang hingga saat ini masih berlangsung, bahkan beberapa diantaranya memperlihatkan gejala yang semakin merajalela.
Kedelapan mentalitas budaya itu adalah : korupsi, intoleransi terhadap perbedaan, sifat rakus, ingin menang sendiri, ingin kaya secara instan, kecenderungan menggunakan kekerasan dalam memecahkan masalah, pelecehan hukum, dan sifat oportunis.

Inilah langkah-langkah aktif, Positif dan Progesif yang di lakukan Pemuda dan Pemudi Desa Siwalanpanji dalam rangka peran aktif mengisi pembangunan dalam hal membangun karakter bangsa dari Lingkungan yang paling kecil mulai dari Keluarga berlanjut ke Desa sampai dengan tahap-tahap selanjutnya.
http://www.kampoengsinaoe.org/
        Kampoeng Sinaoe adalah sebuah komunitas belajar non formal yang terletak di kawasan pusat pendidikan Kota Sidoarjo. Berada di desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran, di tengah pemukiman penduduk yang tenang, asri, dan nyaman. Nuansa alami dan lingkungan yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
Kampoeng Sinaoe mengedepankan pembelajaran dengan aspek spiritual, moral, emosional, dan sosial beriring dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penerapan nilai kesopanan, kejujuran, kebersamaan, ketulusan, kemandirian, dan tanggung jawab beriring dengan kecerdasan, berfikir kritis, dan kemampuan analisis menjadi pondasi utama meraih kesuksesan belajar peserta didik.
Aktifitas Belajar di Gazebo "Kampoeng Sinaoe"

Visi
Mewujudkan Masyarakat Belajar yang Bermartabat Untuk Membangun Peradaban Bangsa dengan Berbasis Pendidikan Sepanjang Hayat (Lifelong Education Base)

Misi
1.   Menjadi Lembaga Pendidikan Non Formal Terdepan untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan beradab.
2.    Menjadi Lembaga Pendidikan Non Formal yang menyelenggarakan pendidikan yang holistik dan komprehensif.
3.    Menjadi Lembaga Pendidikan Non Formal yang Terjangkau dan Murah tetapi Berkualitas.

Menyatu dengan Kegiatan di Lingkungan Masyarakat beserta Tamu dari Canada

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

FOTOGRAFI

Pengambilan obyek dari sudut tertentu ditambah dengan daya imajinasi membuahkan gambar yang hidup dan tampak nyata, memukau siapapun yang melihatnya.

KALIGRAFI

Salah satu cabang seni yang dimiliki umat muslim dan sampai sekarang masing berlangsung yakni seni kaligrafi. Lekukan dari goresan tinta ayat-ayat Al Qur’an maupun Hadits Rasulullah memang patut dilestarikan

JURNALISTIK

Dunia jurnalistik tak akan pernah habis dikupas baik berupa berita ataupun opini. Disini para siswa berlatih untuk menulis dan menginformasikan kembali suatu kejadian yang sudah terjadi atau mengeluarkan suatu pendapat atas sebuah peristiwa

TEATER

Pengenalan seni peran dalam panggung membutuhkan keberanian dan kepercayaaan diri agar bisa maksimal dalam beradegan

TARI TRADISIONAL

Melestarikan budaya nasional dikalangan kaum muda dengan belajar tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia

NATURE CLUB

Sekelompok siswa yang mempelopori gerakan cinta lingkungan untuk disebarluaskan ke siswa yang lain dengan berbagai macam kegiatan seperti: penanaman pohon, mendaur ulang limbah/sampah, kerja bakti bersih kampung, dll

ENGLISH DEBATE

Melatih kemampuan berbicara,berpikir kritis, menampilkan ide, mengadu dan mempertahankan argumen dalam Bahasa Inggris

ENGLISH SPEECH

Melatih siswa dalam berpidato Bahasa Inggris secara baik, fasih dan benar
Knjungan dari Putri Gus Dur "Alissa Qotrunnada Wahid"


Pendiri "Kampoeng Sinaoe" M. Zamroni beserta Keluarga dan Alissa Qotrunnada Wahid

Rabu, 01 April 2015

PERPUSTAAKAN KELILING PERPUSDA SIDOARJO SAMBANGI PERPUSTAKAAN SRIKANDI MITRA KIM MELATI DESA SIWALANPANJI

BUDURAN (Minat Baca) : Perpuatakaan keliling dari Perpusda Sidoarjo hari Rabu, 01 April 2015 mengunjungi Perpustakaan Srikandi Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran, dengan sasaran murid2 TK DHARMA WANITA PERSATUAN SIWALANPANJI. Petugas dari Perpusda Kabupaten Sidoarjo membawa beragam buku-buku pengetahuan khususnya bagi anak-anak usia sekolah mulai PAUD, TK, SD, SMP, SLTA sampai Perguruan Tinggi.


Warga masyarakat Desa Siwalanpanji sangat menyambut antusias kunjungan Perpustakaan Keliling ini, dan meminta untuk ebih intensif untuk mendatangi perpustakaan desa. Perpustakaan Srikandi sebagai Mitra dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Melati selalu sinergi didalam melakukan program/kegiatan untuk menanamkan kebiasaan anak-anak untuk minat dan gemar membaca. 


Petugas Perpus: anak2 apa yg ada di dlm mobil perpustakaan?

anak2: buku........
Petugas Perpus: buku apa pentol
anak2:buku.....
Petugas Perpus: buku apa cireng
anak2 : buku ........
Petugas Perpus: pinter smua, yg ada dlm mobil perpustakaan adalh buku.
kmudian Petugas brcerita kpd anak2 dr salah satu buku yg dibawanya.

Kamis, 26 Maret 2015

DESA SIWALANPANJI MENJADI SAKSI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI SIDOARJO

Sidoarjo Location Map
Gambar : Lokasi Peta Sidoarjo
Buduran (Sejarah Islam) - Tiada alasan untuk menyebut Sidoarjo sebagai kawasan yang sekular. Sebaliknya, sangat beralasan bila kita menyebut Sidoarjo adalah kawasan yang agamis. Buktinya, hingga tahun 2002 lalu, tercatat ada 4.709 tempat ibadah terdiri dari langgar dan mushola sebanyak 3.823 bangunan, masjid 859 bangunan, gereja 21 bangunan, pura 1 bangunan, vihara 2 bangunan dan candi 3 bangunan.
Pemeluk Islam tercatat 94,46 %; pemeluk Kristen 1,98 %; pemeluk Katolik 1,08 %; pemeluk Hindu 0,26 %; pemeluk Budha 0,25 %; pemeluk Kong Hu Cu 0,01 % penganut Kepercayaan 0,06 %. Sejak era kolonial, Sidoarjo adalah tempat bergurunya para kyai sepuh kalangan Nahdlatul Ulama (NU) seperti Kyai Hasyim Asy’ari. Sejak usia 14 tahun Kyai Hasyim kecil berkelana dari satu pesantren ke pesantren lain. Bermula di Pesantren Wonokoyo (Probolinggo), kemudian pindah ke Pesantren Langitan (Tuban). Setelah itu ia melanjutkan ke pesantren Trenggilis (Semarang).
Tidak puas dengan ilmu yang diperolehnya, ia pun akhirnya memutuskan untuk menyempurnakankan ilmunya di Sidoarjo, yaitu di Pesantren Siwalan Panji di bawah bimbingan kyai Ja’kub. ( Kini pondok bersejarah itu sudah dirubah namanya oleh pengasuh pondok yang baru menjadi Pondok Pesantren Salafiyah Yak’ub Hamdani dibawah asuhan Kyai Haji M Asy’ari Asmu’i). Hingga akhirnya Kyai Hasyim Asy’ari menjadi seorang ulama hadis terkenal yang dimiliki Indonesia.
Kedekatan emosional Kyai Hasyim Asy’ari dengan Sidoarjo tampak saat Kyai Ja’kub diangkat sebagai menantu, sesuai dengan tradisi di lingkungan pesantren. Pendiri NU ini mempersunting Khadijah, perempuan asli Sidoarjo. Bagi warga NU Sidoarjo, inilah sejarah bernuansa adikodrati yang cukup ‘akbar’.
Sidoarjo adalah tanah yang mendapat berkah dan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menggodok pemimpin yang kelak akan memayungi organisasi sosial keagamaan di nusantara. Bisa disebut Sidoarjo adalah ‘kawah candradimuka’ sang pendiri NU, sekaligus tempat cintanya berlabuh.Hasil pernikahan Kyai Hasim - Khodijah ini melahirkan seorang anak bernama abdullah. sayangnya, Khadijah dan Abdullah ahirnya meninggal dunia di makkah dan di tahun 1930, pondok itu terbakar habis hingga tinggal pung-puing dan sebuah musholla.
Selain Kyai Hasyim Asy’ari, banyak lagi kyai yang lahir dari ‘perut’ pesantren-pesantren di Sidoarjo. Itu berkat proses berlangsungnya proses belajar mengajar yang ulet. Kepercayaan para santri NU sangat dekat dengan kisah-kisah keajaiban. Misalnya, tentang ide pendirian NU di tahun 1924. Bermula dalam kelompok diskusi Tauswirul Afkar (potret pemikiran), yang didirikan KH Wahab Hasbullah di Surabaya. Dalam berbagai kesempatan, KH Wahab selalu mensosialisasikan ide untuk mendirikan jam’iyah. la sudah menyampaikan keinginan itu kepada Kyai Hasyim, gurunya.
Namun Kiai Hasyim tidak serta merta menerima ide tersebut. Berhari-hari ia melakukan shalat istikharah untuk memohon petunjuk Tuhan. Sementara itu, Kyai Cholil, guru kiai Hasyim yang juga guru Kiai Wahab, diam-diam mengamati mereka. Kyai sepuh asal Bangkalan, Madura ini cukup tanggap. Seorang santri yang terhitung masih cucunya sendiri, As’ad, dipanggilnya untuk menghadap. “Saat ini Kyai Hasyim sedang resah, Antarkan dan berikan tongkat ini kepadanya,” kata kyai Cholil menyerahkan sebuah tongkat.
Di Tebuireng, As’ad menyerahkan tongkat tersebut, sambil membacakan ayat yang disampaikan Kiai Cholil yaitu ayat mengenai Musa dan tongkatnya. Hati Kyai Hasyim pun bergetar dan menafsirkan bahwa gurunya tidak keberatan atas akan didirikan Jam’iyah. Karena jami’iyah belum juga didirikan, Kiai Cholil kembali mengutus muridnya itu untuk menyampaikan tasbih. Dan, akhirnya Kiai Hasyim Asy’ari mantap untuk mendirikan jam’iyah yang dinamakan Nahdlatul Ulama.
Tempat penggodokan para santri nahdliyin adalah pondok pesantren. Di Sidoarjo kini sudah berdiri 236 pondok yang diisi oleh ribuan santri yang berasal dari segenap penjuru tanah air. Selain Nahdlatul Ulama, di Sidoarjo juga muncul banyak organisasi sosial keagamaan yang lain seperti Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Hizbut Tahrir. Banyak pula institusi yang berada di bawah naungan organisasi keagamaan tersebut. Seperti institusi Fatayat, Gerakan Pemuda (GP) Anshor, Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) yang ada di bawah organisasi Nahdlatul Ulama. Sementara Ikatan Remaja Muhammadiyah menginduk kepada organisasi Muhammadiyah.
Pemikiran keagamaan warga NU bisa di telusuri dari pokok-pokok pikiran KH Hasyim Asy’ari dalam belasan Judul kitab yang ditulisnya. Yang hingga kini diajarkan di banyak pesantren di Sidoarjo. Alur pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tak terlepas dari trilogi kalam, Fikih dan Tasauf. Dalam pandangannya, ada tahapan yang mesti ditempuh agar tak timbul penyimpangan. Sangat prihatin jika ada orang yang akidahnya belum mantap tiba-tiba mengikuti tarekat.
Sinkretisme ala budaya kejawen perlu dijernihkan, meski itu adalah realitas keberagaman masyarakat Indonesia terutama di Jawa. Semangat pemurnian akidah warga NU itu tercermin dalam doktrin teologi Ahlus Sunnah wal Jamaah ala Abu IIasan Al Asy’ari dan Abu Manshur AI Maturidi. Sedikitnya ada dua kitab; al Qalaid fi Ma Yajib minal Aqaid dan Risalah Tauhidiah, yang menjelaskan doktrin teologi yang harus dipegang oleh setiap Musum Sunni. Obsesi permunian Islam itu adalah untuk membersihkan sufisme dan tarekat dan praktek-praktek yang menjurus pada panteisme dan syirik.
Sufisine murni ala santri NU merujuk pada konsep sufisme ortodoks Abu Hamid Al Ghazali yang menekankan peningkatan nilai-nilai etika dan moral dengan melaksanakan ajaran Rasulullah. Praktek sufisme dan tarekat yang menyimpang dijauhi. Seperti tertulis dalam Ad Dararul Muntatsirah dan Tamyizul Haqq minal Baithil. Dalam kilab ini, KH Hasyim Asy’ari memaparkan bahwa penyimpangan ajaran sufi kerap bersumber dari kultus individu berlebihan terhadap tokoh tertentu.
Namun, keberadaan hal-hal berbau mistik sebenamya tidak dipungkiri oleh para santri NU. Mereka beranggapan bahwa pengalaman mistik adalah pengalaman spriritual yang bersifat personal dan tak selayaknya dijadikan wacana publik. Sementara itu, panteisme dan mistik heterodoks ala Al Hallaj dan Hamzah Fansuri dianggap bisa menyesatkan umat sehingga perlu dijauhi. Begilu juga dalam hal sufisme, para santri getol membersihkan sufisine dari aiaran-ajaran eskatik dan metafisik.
Dalam bidang ekonomi, para santri mepunyunyai visi untuk mewujudkan ekonomi berbasis kerakyatan. KH Hasyim Asy’ari saat melihat kondisi ekonomi masyarakat yang memprihatinkan pada tahun 1918 merintis kerjasama para pelaku ekonomi lemah yang disebutnya Syirkatul ‘Ianan li Mutahathoti Ahlil Tujjar. Yang bentuknya mirip koperasi yang menggunakansyariat Islam. Badan ini berkembang dengan lahirnya Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan Kaum Pedagang) yang menjadi wadah para pengusaha santri. Berbeda dengan Sarekat Islam yang politis, Nahdlatul Tujjar murni bergerak untuk memberdayakan ekonomi umat.
Sumber : https://jawatimuran.wordpress.com

Selasa, 24 Maret 2015

KISAH PONDOK AL HAMDANIYAH SIWALANPANJI SIDOARJO

Buduran (Sejarah Islam) - Pondok Al-Hamdaniyah pertama kali didirikan oleh KH.Hamdani, seorang Ulama’ dari Pasuruan Jawa Timur pada tahun 1787 dan dikenal juga dengan Pondok Panji dan Tertua di Jawa Timur, menurut riwayat pada waktu KH,Hamdani membangun Pondok, beliau mendatangkan kayu dari daerah cepu jawa tengah dengan dinaikkan perahu besar/kapal namun ditengah jalan perahunya pecah berantakan, akan tetapi Allah Maha Besar, Kayu-kayu tersebur berjalan sendiri melewati sungai dan berhenti persis di depan area Pondok. Dan konon ada sebagian yang nyangkut di daerah Nganjuk yang terkenal dengan sebutan Balok Panji sampai sekarang, konon masih ada tapi ghoib, di Pondok ini dulu juga sering dibuat pertemuan tokoh-tokoh Nasional pada Zaman Revolusi, diantaranya adalah Ir.Soekarno, Bung Hatta, KH, Wahab Hasbullah, KH, Wahid Hasyim, KH, Idham Cholid, Hamka, Bung Tomo, dll, Bahkan menurut riwayat pada waktu Pondok Al-Hamdaniyah diasuh KH, Hasyim Belanda mau mendatangi Pondok menggunakan pesawat terbang dan ada salah satu dari keponakan KH, Hasyim yang bernama Kyai Anas mendengar itu dan langsung terbang dengan hanya membawa es lilin untuk mengejar pesawat Belanda. Dan pernah juga di Pondok ini di Bom berkali-kali oleh Belanda tapi Bom tidak meledak dan sampai sekarang kedua tempat tersebut masih ada. Dan dari Pondok ini juga lahir ulama’-ulama’ besar diantaranya KH. Cholil, KH. Nasir (Bangkalan) KH. Hasyim Asy’ari, KH.Wahab Hasbullah, KH. Umar (Jember) KH. Usman Al Ishaqi, KH.As’ad Syamsul Arifin, KH.Abdul Majid (Bata-bata Pamekasan), KH. Dimyati (Banten) dll. 
Adapun Urutan Kepengurusan Pondok adalah sebagai berikut :
Periode II,
KH.YA’QUB dan KH.ABD.ROHIM (PUTRA DARI KH.KHAMDANI)  
PERIODE KE III.
KH.HASYIM ABDR.ROHIM dan KH.KHOZIN FAHRUDDIN,
PERIODE KE IV.
K.FAQIH HASYIM,KH.SHOLEH HASYIM dan KH.BASUNI KHOZIN.           
PERIODE KE V,
KH.ABDULLOH SIDDIQ,KH.HAIYI ASMU”I.
PERIODE KE VI,
KH.RIFA”I JUFRI,KH.ABD.HAQ,KH.ASMU”I .  
UNTUK PERIODE VII,
HINGGA 2014 KH.ASY’ARI ASMU’I, KH.MASTUR SHOMAD, KH.ABD.ROHIM RIFA’I dan AGUS TAUFIQURROCHMAN R.

Sumber : http://ponpesalhamdaniyah1787.blogspot.com

ANGGOTA KIM MELATI IKUTI SOSIALISASI UU PERPUSTAKAAN


 Kelurahan/Desa Wajib Selenggarakan Perpustakaan
SIDOARJO (Minat Baca)- Untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan perpustakaan, serta meningkatkan minat baca. Kelurahan/Desa diharàpkan wajib membuka perpustakaan. Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto SH MM saat membuka sosialisasi UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Selasa (24/3) di Pendopo Delta Nugraha. Acara digelar di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Sidoarjo itu diikuti seluruh kepala desa/kelurahan se Kab Sidoarjo.


Dengan menghadirkan narasumber Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, Drs Sudjono MM. Pustakawan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, serta Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kab Sidoarjo, Drs Sugeng Dariyanto MM.
Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto menegaskan, kalau perpustakaan merupakan urusan wajib yang harus diselenggarakan. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, sampai kabupaten bahkan kecamatan dan pemerintah desa. Pasalnya, kontribusi perpustakaan bagi pembangunan mentalitas dan intelektual bangsa cukup besar.

Hingga kini masih banyak aparatur yang belum memahami Peraturan Perundang-undangan tentang perpustakaan, maka melalui sosialisasi UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan akan menumbuhkan perpustakaan-perpusatakaan baru. ”Hal sangat penting sekali diwujudkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat,” katanya.
Hadi juga menyampaikan, kalau Kab Sidoarjo telah rutin mengkampanyekan gerakan masyarakat membaca melalui berbagai kegiatan. Agar pembudayaan membaca menjadi kebiasaan masyarakat Sidoarjo dengan harapan agar terjadi perubahan yang signifikan dalam perilaku bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kebiasaan membaca sejak usia dini juga perlu digalakkan. Kebiasaan membaca sejak usia dini diharapkannya menjadi satu kebutuhan pokok yang akan membawa masyarakat ketataran intelektual yang lebih baik. Makanya, lembaga perpustakaan diharapkan dapat tumbuh sampai tingkat desa maupun kelurahan. Pemerintah desa maupun kelurahan wajib memfasilitasi sarana dan prasaran perpustakaan yang memadai. ”Agar perpustakaan yang dikelolanya dapat berkembang demi mewujudkan gerakan masyarakat membaca,” pungkas Hadi Soetjipto.
Sementara itu, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Sidoarjo, Drs Sutjipto MM mengatakan sosialisasi kali ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah desa maupun kelurahan terhadap pendirian perpustakaan. Agar pemerintah desa/kelurahan dapat berperan serta dalam pelaksanaan program pembentukan perpustakaan. ”Melalui sosialisasi ini diharapkan kemampuan kepala desa/kelurahan dalam menumbuh kembangkan minat baca masyarakatnya dapat meningkat,” harapnya. [
.




KILAS BALIK SEJARAH PESANTREN SIWALANPANJI

Buduran (Wisata Religi) - Pesantren Siwalanpanji dirintis oleh Kyai Khamdani pada tahun 1787M. Beliau lahir di Pasuruan pada tahun 1720M. Beliau Kyai Khamdani dikenal sebagai pribadi yang Zahid (tidak mementingkan urusan duniawi), 'Abid (ahli ibadah), dan Waro' (berhati-hati dalam segala hal). Beliau Kyai Khamdani adalah putra Murroddani bin Sufyan bin Khasan Sanusi bin Sa'dulloh bin Sakaruddin bin Mbah Sholeh Semendi Pasuruan.Beliau Kyai Khamdani memiliki dua orang putra yang nantinya menjadi penerus perjuangan yang handalKyai Abdurrohim dan Kyai Ya'qub namanya.
Alkisah, belau Kyai Khamdani hijrah dari Pasuruan dalam usia yang cukup tua ke suatu daerah sebelah timur laut kota Sidoarjo,suatu tempat yang pada waktu itu masih berupa perairan rawarawa,berbilang tahun beliau ber-Riyadloh, ber-Munajat kepada Alloh Tuhan Yang Maha Perkasa,berharap limpahan Rahmat & Inayah-NYA,agar daerah tersebut kelak ditinggikan oleh Alloh dan menjadi Kawah Candradimuka dan Mercu Suar Ilmu,dan Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa Yang Maha Rohman Rohim meng-Ijabahinya.
Pada periode berikutnya yakni era putra dan cucunya ribuan santri mengalirdari berbagai penjuru Nusantara bahkan Mancanegara untuk merasakan gemblengan tangan dingin para Masyayihnya. Sebagaimana saya sebutkan diatas Kyai Khamdany mempunyai dua putra yang melanjutkan estafet perjuangannya dan dari era dua putranya ini dimulai Periode Keemasan Pesantren Siwalanpanji. Beliau adalah Kyai Abdurrohim dan Kyai Ya'qub.
Adapun keturunan dari kyai Abdurrohim adalah:
1. Siti Rohminatun. 
    menurunkan Nafisah, Khoiriyyah, Abu Hasan, Mukmaroh, Kholilah
2. Siti Mutma'innah. 
    menurunkan Muniroh, Abdul Ghofur
3.Kyai Irsyad.  
   Seorang putri Kyai Irsyad ini yang bernama Siti Nafi'ah diperistri  
   Kyai Amari menurunkan putra yang bernama Kyai Anas yang terkenal
   mampu melakukan hal-hal luar biasa diantaranya bisa terbang 
   ke angkasa namun makam beliau belum diketahui pasti tapi disinyalir berada 
   di India.
4.Kyai Hasyim. 
   Kyai Hasyim menikah dengan sepupunya sendiri yakni Siti Asfiyah 
   binti Ya'qub menurunkan beberapa anak diantaranya Asmu'i, Ahmad,
  Faqih, Latifah,Ummi Kultsum, Ahmad Sholeh, Mahbubah, dan Rohmah.
5.Siti Maimunah. 
   Diperistri oleh Kyai Khozin bin Khoiruddin menurunkan Afifah, Sholhah, 
   Siti Zubaidah, Kyai Basuni, Muhsinah, Ruqoyyah. 
  Adapun keturunan dari Kyai Ya'qub adalah:

1.Thohir menurunkan Zainuddin, Maryam, Abdul Hadi, Marfu'ah, Ma'rifah.

2.Siddiq menurunkan Nafisah, Robi'ah, Fatimah, Abdulloh

3. Siti Fatimah diperistri Kyai Khozin bin Khoiruddin menurunkan hanya seorang putra yaitu Abbas

4.Ruqoyyah menurunkan Masri'ah

5.A'isyah menurunkan Masfufah, Abdulloh, Faqih, Mas'adah

6.Siti Asfiyah Diperistri Kyai Hasyim bin Abdurrohim saudara sepupunya sendiri menurunkan beberapa keturunan seperti telah tersebut diatas.

7.Siti Khodijah diperistri Kyai Hasyim Asy'ari menurunkan Abdulloh yang meninggal ketika masih bayi
Gambar : K.H. Hasyim Asy'ari
8.Abdul Muhit

Menurunkan Ahmad, Abdurrohman, Shodaqoh, Abdul Muntaqim diantara keturunannya menjadi    warga negara Saudi Arabiya.
Keturunan yang ada sekarang yang mengasuh berbagai Pesantren dan beragam aktivitas sudah merupakan generasi yang keenam bahkan ketujuh.

Sabtu, 21 Maret 2015

ANGGOTA KIM MELATI RAIH JUARA I LOMBA MEMASAK HASIL BACA BUKU

SIDOARJO (Membaca Buku) - Sedikitnya 800 siswa sekolah dasar se-Sidoarjo belajar mendongeng bersama, di Pendopo Pemkab Sidoarjo, kemarin. Kegiatan ini digelar dalam rangka menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini. Bertajuk Gelar Baca Anak Sidoarjo, para siswa saling simak cerita dongen berjudul keong emas. Kegiatan ini juga dihadiri secara langsung Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Jatim A. Mujib Afan. Menurut Muji Afan, membaca harus dimulai sejak dini oleh keluarga. Jika anak sudah terbiasa sejak kecil membaca buku maka ketika dewasa mereka tidak perlu disuruh lagi. 

Dalam kesempatan Bupati Sidoarjo menyerahkan Piala dan Hadiah bagi pemenang lomba Memasak Hasil Baca Buku, dan yang berhasil meraih Juara I adalah Anggota KIM Melati Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran yang memperoleh uang pembinaan sebesar 2,7 juta. Yang selanjutnya Bupati Sidoarjo meminta kepada para pemenang lomba  Memasak Hasil Baca Buku ini lebih bisa mengembangkan Perpustakan Desa masing-masing, sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan serta dirasakan oleh masyarakat luas. Dan kedepan diminta kepada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo untuk lebih intensif memberikan pendampingan serta motivasi pada perpustakaan desa, terlebih lagi membantu untuk penambahan pengadaan buku-buku dengan memfasilitasinya melalui CSR dari perusahaan-perusahaan dilingkungan wilayah masing-masing desanya.

Jumat, 13 Maret 2015

KIM MELATI KEMBANGKAN KAMPUNG SINAU INGGRIS DI DESA SIWALANPANJI

BUDURAN  (Kelompok Informasi Masyarakat) - Era globalisasi ini menuntut warga, khususnya generasi muda, untuk menguasai bahasa Inggris. Saat ini bahasa internasional ini terus dikembangkan di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran. “Kita ingin menciptakan  semacam  kampung  Inggris di Siwalan-panji yang dilengkapi fasilitas IT(information technology),” kata Nanang Rois, pembina Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Melati, Siwalanpanji, Buduran, kemarin, untuk  lebih dapat mengenal keberadaan KIM Melati Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran akses ke : www.kimmelati-sda.blogspot

Menurut dia, potensi Siwalan-panji menjadi kampung Inggris sangat besar karena banyak pelajar yang ada di desa tersebut. Selama ini Siwalanpanji juga sering disebut kampung pelajar mengingat ada banyak sekolah swasta dan negeri yang berlokasi di Siwalanpanji. “Jangan lupa, ada juga pondok pesantren yang berdiri tahun 1400. Ponpes itu paling tua di Sidoarjo, bahkan Jawa Timur,” katanya. Potensi-potensi itu, menurut Nanang, bisa dikembangkan bersama  KIM Melati yang belum lama ini berhasil meraih juara pertama lomba cerdik cermat tingkat di Pamekasan. Dengan penguasaan bahasa Inggris, Nanang berharap aneka produk yang dihasilkan warga setempat bisa dipasarkan hingga ke mancanegara.  (rois)

Jumat, 24 Oktober 2014


TAMAN POSYANDU "MUTIARA BUNDA"
DESA SIWALANPANJI - KECAMATAN  BUDURAN - SIDOARJO

Berdiri sejak tanggal 09  Nopember 2013 yang diasuh oleh 13 orang BUNDA ini memiliki siswa sebanyak 127 anak, mulai usia  0 sampai 3 tahun, yang terbagi dalam tiga kelas yaitu : Kelas A usia 0 s/d 1 tahun, kelas B usia 1 s/d 2 tahun dan kelas C usia 2 s/d 3 tahun. Untuk saat ini kegiatan sekolah dilaksanakan  hanya pada hari sabtu mulai jam 08.00 WIB sampai jam 09.30 WIB.  Ayo rame-rame ikut bergabung dalam TAMAN POSYANDU "MUTIARA BUNDA"

Senin, 20 Oktober 2014

TEMU KARYA KARANG TARUNA

Pengurus Karang Taruna kecamatan Buduran masa bakti 2009 sampai dengan 2014 telah berakhir. Proses pergantian dan penyegaran pengurus karang taruna kecamatan buduran melalui Temu Karya Karang Taruna Kecamatan Buduran tahun 2014 telah sukses dilaksanakan di kantor kecamatan Buduran yang di buka langsung oleh Bapak Samsu Rijal selaku Camat kecamatan Buduran kabupaten Sidoarjo.
Temu Karya Karang Taruna Kecamatan Buduran tahun 2014 yang di laksanakan Minggu, 19 Oktober 2014 mulai pukul 08.30 sampai dengan 12.30 WIB proses penjaringan, pemilihan calon ketua hingga pemilihan ketua karang taruna telah sukses dilaksanakan oleh panitia Temu Karya Karang Taruna. Pemilihan ketua karang taruna kemarin merupakan bagian dari pembelajaran proses demokrasi yang cukup baik bagi para peserta temu karya, panitia penyelenggara dan bagi pengurus karang taruna kecamatan itu sendiri. Ini merupakan langkah awal bagaimana cara kita melakukan suksesi di internal organisasi khususnya di lingkungan Karang Taruna maupun organisasi-organisasi yang lain pada umumnya. Karang Taruna merupakan salah satu wadah para pemuda-pemudi berorganisasi, bagaimana pribadi-pribadi siap dipimpin untuk memimpin, menyampaikan pendapat, menghormati pendapat orang lain serta memiliki leadership yang kuat yang nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Proses pemilihan kemarin berlangsung cukup tertib. Setelah sidang tata tertib di sahkan melalui sidang pleno berlanjut ke proses penjaringan nama calon hingga terpilih dua nama calon yaitu Nur Fauzi (Ketua Karang Taruna Demisioner) dan Miftakhul ( Kader Karang Taruna dari desa Pagerwojo).
Kemudian di lanjutkan ke proses pemungutan suara dengan voting yang akhirnya suara terbanyak di peroleh Saudara Nur Fauzi sekaligus menjadi Ketua terpilih untuk memimpin Karang Taruna kecamatan Buduran periode selanjutnya yang yang di percaya untuk memimpin kembali Karang Taruna Kecamatan Buduran. 

Cerita tersebut di atas merupakan gambaran kecil bagaimana proses pembelajaran begitu penting di tanamkan sejak dini kepada generasi masa kini untuk menjawab dan mempersiapkan regenerasi kepemimpinan baik di tingkat lokal di tingkat bawah yang nantinya berjenjang di tingkat di atasnya sampai dengan tingkat Nasional. Penanaman jiwa kepemimpinan memang tidak bisa instan akan tetapi proses-proses demikian seperti ini di perlukan untuk mematangkan pemimpin yang berkarakter dan ber-etika yang berangkat dari budaya lokal. Karena manusia harus terus belajar dan terus mengembangkan apa yang menjadi potensinya dalam wadah organisasi-organisasi positif seperti KARANG TARUNA.

Selasa, 30 September 2014

KUNJUNGAN SISWA DARI CANADA DI KAMPUNG SINAU

Beberapa waktu yang lalu kampung Sinau di Ds. Siwalanpanji RT. 06 RW. 02 telah kedatangan tamu dari Canada sekaligus magang mengajar di tempat tersebut. Memang kampung sinau melalui Mas Roni dengan kesabarannya merintis dan mengembangkan konsep ajar mengajar khususnya belajar bahasa Inggris telah mulai berkembang dan di kenal masyarakat. Baik lokal maupun nasional bahkan ke Luar Negeri. Dengan memanfaatkan teknologi Informasi lemabaga pendidikan yang di kelolanya sudah sering dan menjadi rujukkan orang luar negeri untuk magang mengajar sekaligus mempelajari budaya lokal yang sangat kaya dengan keragamannya. Dukungan dari Pemerintahan sangat di perlukan mengingat perlunya membina generasi muda agar siap menghadapi era globalisasi dengan menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris.

Senin, 22 September 2014

MEMBANGUN KARAKTER ANAK SEJAK USIA DINI

Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.

Rabu, 24 Juli 2013

42 Sekolah Pilot Project Kurikulum 201 3

SIDOARJO-Sedikitnya 42 sekolah di Kabupaten Sidoarjo ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai pilot project penerapan kurikulum 2013 di tahun ini.
Sekolah yg menerapkan kurikulum 2013Jumlah tersebut terdiri atas 9 Sekolah Dasar (SD) negeri, 4 SD swasta, 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri, 1 SMP swasta, 9 Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri, 1 SMA swasta, 4 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri, dan 9 SMK swasta.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono, mengatakan, ke 42 sekolah tersebut telah ditunjuk pemerintah pusat sebagai pilot project untuk menerapkan kurikulum 2013 untuk tahun ajaran 2013-2014. Di antaranya adalah sekolah eks RSBI dan SBI. “Kriterianya juga pusat yang menentukan,” tuturnya. Menurut Agoes, tidak semua sekolah di Sidoarjo menerapkan kurikulum 2013 ini dikarenakan kurikulum tersebut masih baru. ”Tidak mungkin diimplementasikan langsung ke semua sekolah,” ujarnya.
Agoes menerangkan, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menerapkan kurikulum 2013 ke semua sekolah. Perubahan kurikulum disertai dengan perubahan jumlah mata pelajaran dan perubahan buku akan menambah biaya tersendiri. Untuk itu pihak dispendik akan mengakomodir sekolah lain yang ingin menerapakan kurikulum ini secara mandiri. ”Yang jelas tidak boleh membebankan biaya buku kepada siswa,” ungkapnya.

Rabu, 04 Mei 2011

Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS

Penggunaan Dana BOS harus berpedoman pada panduan pelaksanaan program BOS yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, yang antara lain mengatur tentang:
  1. kriteria kegiatan-kegiatan yang boleh dibiayai dana BOS; dan
  2. kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dibiayai dari dana BOS.
Berdasarkan panduan tersebut Dana BOS boleh digunakan untuk :
  1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka Penerimaan Siswa Baru : biaya pendaftaran, penggadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung  dengan kegiatan tersebut.
  2. Pembelian buku teks pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi diperpustakaan.
  3. Pembelian bahan-bahan habis dipakai: buku tulis, kapur tulis, pensil, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, gula kopi dan teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.
  4. Pembiayaan kegiatan kesiswaan: program remedial, program pengayaan, olah raga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya.
  5. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa
  6. Pengembangan profesi guru: pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.
  7. Pembiayaan perawatan sekolah: pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler dan perawatan lainnya.
  8. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan disekitar sekolah.
  9. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer sekolah. Tambahan insentif untuk kesejahteraan guru dan tega kependidikan sekolah ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
  10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah.
  11. Khusus untuk pesantren salafiyah dan sekolah keagamaan non Islam, dana BOS dapat digunakan untuk biaya asrama/pondokan dan membeli peralatan ibadah.
  12. Pembiayaan pengelolaan BOS: ATK, penggandaan, surat menyurat dan penyusunan laporan.
  13. Prioritas pertama penggunaan dana BOS adalah untuk komponen 1 s/d 12, bila seluruh komponen diatas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran dan mebeler sekolah.

Latar Belakang Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan bermutu, hal ini disebabkan antara lain karena mahalnya biaya pendidikan. Disisi lain, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yang dikenal dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Konsekuensi dari hal tersebut maka pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/Mts serta satuan pendidikan yang sederajat).
Kenaikan harga BBM beberapa tahun belakangan dikhawatirkan akan menurunkan kemampuan daya beli penduduk miskin. Hal tersebut dapat menghambat upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, karena penduduk miskin akan semakin sulit memenuhi kebutuhan biaya pendidikan.

Pentingnya Pendidikan berwawasan Lingkungan

Musibah bertubi-tubi melanda negeri ini mulai dari gempa bumi, tsunami, gunung meletus, puting beliung, tanah longsor. Dan, terakhir-terakhir ini di musim penghujan ada daerah-daerah yang menjadi langganan bencana banjir, atau bencana yang lebih besar lagi bagi dunia yaitu adanya pemanasan global yang luar biasa dampaknya bagi bumi kita.

Bencana-bencana di atas tentunya secara langsung atau tidak langsung akan membawa dampak terhadap dunia pendidikan kita. Karena, dengan adanya bencana yang melanda tersebut maka banyak yang menjadi korban pendidikan, mulai dari fasilitas pendidikan dengan rusaknya bangunan sekolah, rusaknya transportasi menuju sekolah, atau terendamnya sarana sekolah lain karena banjir.

Belum lagi dampak psikologis yang dialami oleh anak akibat bencana tersebut. Tentunya kita masih teringat di tayangan televisi bencana tsunami di Aceh atau gempa bumi 27 Mei yang melanda di Yogyakarta bagaimana anak-anak menangis karena kehilangan saudara-saudaranya.

Galery kegiatan