Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763
Tampilkan postingan dengan label Usaha dan Produk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Usaha dan Produk. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 April 2015

PEKAN KIM VIII TH 2015, KIM MELATI PAMERKAN PRODUK UNGGULAN BUATAN SENDIRI DAN PRODUK UNGGULAN PEMKAB SIDOARJO

NGANJUK (Pameran Pekan KIM) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) VIII Jawa Timur Tahun 2015. Dengan mengusung tema KIM Berbasis Teknologi Informasi, Siap Menyongsong MEA 2015 dan Menjadikan Jawa Timur Sebagai Superkoridor dalam MEA 2015, kegiatan yang digelar di GOR Bung Karno Kabupaten Nganjuk mulai tanggal 20-24 April 2015 ini ada berbagai macam produk unggulan dari Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), dan berbagai seni budaya daerah yang disuguhkan, Senin, (20/4).
Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Kissowo Sidi HP, SH, MH didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sidoarjo H. Machmudi Ali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada peserta KIM Melati yang sudah berusaha maksimal dan berhasil maju di final lomba LCCK tingkat Provinsi Jatim.
Dalam Pekan KIM VIII Tahun 2015 ini ada berbagai macam kegiatan, antara lain Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) Tingkat Provinsi Jatim, pemeran Pekan KIM, Festival Media Pertunjukan Rakyat (Pertura), Lomba Mewarnai, Lomba Senam Jula Juli, Festival Olahraga Tradisional, Workshop TI (Teknologi Informasi) KIM, Lomba Band, dan terakhir ditutup dengan pagelaran wayang kulit.
Untuk pameran Pekan KIM VIII ada sebanyak 76 stand dari seluruh Jatim yang salah satunya adalah dari KIM Kabupaten Sidoarjo yang menampilkan produk unggulan buatan sendiri dan produk unggulan Pemkab Sidoarjo. Ada tiga rangkaian kegiatan yang diikuti oleh Pemkab Sidoarjo, yaitu Lomba LCCK Tingkat Provinsi Jatim, Pekan KIM dan Workshop TI KIM, ketiga rangkaian acara tersbut semuanya diwakili oleh KIM Melati dari desa Siwalanpanji Buduran.
Dalam perayaan pekan KIM 2015 ini, KIM Melati memamerkan produk - produk unggulannya diantaranya aksesoris seperti taplak kulkas, dompet dan beberapa produk lainnya, dimana produk yang dipamerkan oleh KIM Melati merupakan produk hasil dari bikinan sendiri dengan cara membina dan memberdayakan  anggotanya.
Dengan beranggotakan lebih dari 30 orang yang mayoritas anggotanya adalah ibu - ibu rumah tangga yang ada di desa Siwalanpanji Buduran, KIM Melati berhasil berkembang dengan baik, pembinaan yang dilakukan dengan telaten dan sabar akhirnya mampu mendorong ibu - ibu rumah tangga untuk berani berwiraswasta, dan hasilnya bisa membantu kebutuhan keluarga masing - masing kelompok.

Menurut Hj. Endang Sulistyo Wahyuni selaku Ketua KIM Melati, dari hasil kerajinan dan usaha yang dilakukan oleh anggotanya, per orang rata-rata mendapat uang tambahan sekitar 300 ribu setiap minggunya, dan menurut Lis hasil ini sangat membantu anggotanya untuk menambah penghasilan keluarga.
Tercatat ada beberapa prestasi yang diraih oleh KIM Melati diantara terpilih sebagai juara 1 lomba LCCK tingkat Bakorwil Pamekasan tahun 2014, dan menjadi juara III lomba LCCK tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2015 yang berlangsung di Kabupaten Nganjuk.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, SH, M.Hum yang membuka kegiatan mengatakan bahwa KIM pada awalnya adalah Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa) yang merupakan ajang pertemuan untuk petani dan nelayan di Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
“Sejarah dari KIM ini adalah Kelompencapir, ini sangat disukai oleh masyarakat pada zaman orde baru. Sebelumnya, pada zaman orde lama namanya jagongan”, urai pria yang akrab disapa Pakdhe Karwo itu.
KIM ini, lanjutnya, harus memberi nilai lebih, manfaat, dan harus ada produk yang dihasilkan. “Pengurus KIM harus benar-benar orang KIM, jangan sampai pengurusnya tidak mengerti tentang KIM. Jadi lebih fungsional dan ada manfaatnya”, tuturnya.
Pakdhe Karwo menambahkan, Jawa Timur memiliki potensi besar dalam bidang KIM. ini bisa dilihat dari jumlah KIM di Indonesia yang berjumlah 4.228, 24 persennya itu ada di Jawa Timur. (rois)

Sabtu, 04 April 2015

PRODUK MITRA KIM MELATI MELENGKAPI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

Buduran (Mitra KIM Melati) - Alisson Collection memulai usahanya sejak tahun 1997. Usaha yang dikelola oleh Ibu yang bernama Endang Sulistyo Wahyuni bermula dari hobby menjahit, ibu dua orang anak ini  menerima jahitan baju dari kerabat dan tetangga2nya. Di sela-sela waktu luang, kemudian banyaknya kain perca/sisa dari bahan2 baju tersebut dia kelola menjadi accesories2 cantik spt tempat tissue, tutup gelas, alas telpon dan sebagainya. Tidak diduga, hasil  kreatifitasnya ini banyak disukai oleh rekan2nya, banyak yang beli bahkan pesan dalam jumlah besar.  Dari pengalaman tersebut, kini Alisson collection mengembangkan usahanya di berbagai produk accesories rumah dan mendirikan konveksi versi home industri. Pemasaran produk sudah mencapai Jakarta, Bali, kalimantan, Sulawesi, Pekanbaru dan kota-kota wilayah Jatim. 



Aneka pilihan taplak kulkas.produk Allisson collection.
Bahan katun halus.
Pelapis busa 4mm.
Pintu 1.uk.120x50 cm
Harga.Rp.40.000,-
Pintu2.uk.140 x55 cm
Harga Rp 50.000,-




Dengan tujuan mulia untuk memberdayakan kaum perempuan di desanya, Allison collection kini bisa memberikan kontribusi penghasilan kepada sekitar 25 orang ibu rumah tangga di sekitarnya. Hasil usahanya ini telah mampu membiayai putra sulungnya hingga lulus perguruan tinggi dan putri keduanya kini telah duduk di bangku SMU. Berikut adalah sebagian dari produk-produk yang dihasilkan oleh Alisson collection :

Untuk lihat detail produk/pembelian, kunjungi dan akses website ALISSON COLLECTION   :  www.alissoncollection.com (lies)

Jumat, 27 Maret 2015

MITRA USAHA KIM MELATI, ALISSON COLLECTION TERUS BERKEMBANG


Buduran (Mitra KIM Melati) - Alisson Collection memulai usahanya sejak tahun 1997. Usaha yang dikelola oleh Ibu yang bernama Endang Sulistyo Wahyuni bermula dari hobby menjahit, ibu dua orang anak ini  menerima jahitan baju dari kerabat dan tetangga2nya. Di sela-sela waktu luang, kemudian banyaknya kain perca/sisa dari bahan2 baju tersebut dia kelola menjadi accesories2 cantik spt tempat tissue, tutup gelas, alas telpon dan sebagainya. Tidak diduga, hasil  kreatifitasnya ini banyak disukai oleh rekan2nya, banyak yang beli bahkan pesan dalam jumlah besar.  Dari pengalaman tersebut, kini Alisson collection mengembangkan usahanya di berbagai produk accesories rumah dan mendirikan konveksi versi home industri. Pemasaran produk sudah mencapai Jakarta, Bali, kalimantan, Sulawesi, Pekanbaru dan kota-kota wilayah Jatim. 


Aneka pilihan taplak kulkas.produk Allisson collection.
Bahan katun halus.
Pelapis busa 4mm.
Pintu 1.uk.120x50 cm
Harga.Rp.40.000,-
Pintu2.uk.140 x55 cm
Harga Rp 50.000,-



Dengan tujuan mulia untuk memberdayakan kaum perempuan di desanya, Allison collection kini bisa memberikan kontribusi penghasilan kepada sekitar 25 orang ibu rumah tangga di sekitarnya. Hasil usahanya ini telah mampu membiayai putra sulungnya hingga lulus perguruan tinggi dan putri keduanya kini telah duduk di bangku SMU. Berikut adalah sebagian dari produk-produk yang dihasilkan oleh Alisson collection :
www.alissoncollection.com
Baju daster yang cantik


www.alissoncollection.com
Accesories berupa  tutup gelas 
  Untuk lihat detail produk/pembelian, kunjungi website ALISSON COLLECTION di www.alissoncollection.com

Kamis, 05 Maret 2015

KIM MELATI SIDOARJO MELANGKAH DENGAN PASTI KE LCCK TINGKAT PROVINSI

HUMAS PROTOKOL Sidoarjo (KIM) – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Melati Sidoarjo dari Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran, beberapa waktu lalu telah keluar sebagai juara I pada Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) tingkat Bakorwil Pamekasan, dan selanjutnya mewakili Bakorwil Pamekasan untuk LCCK Tingkat Provinsi di Kabupaten Nganjuk bulan depan.  Terkait dengan persiapan LCCK tingkat Provinsi, hari ini (5/3) KIM Melati yang mempunyai motto “Melangkah dengan Pasti” ini mendapat kunjungan dari Kominfo Provinsi. Tujuan kedatangan Kominfo ini, untuk memprofil KIM yang akan mengikuti LCCK di tingkat Provinsi, serta menggali potensi–potensi yang nantinya akan ditampilkan pada saat lomba nanti.           
Kim Melati yang di komandoi oleh Endang Sulistyowati Wahyuni, Lilik Suryani dan Muhammad Nanang Rois ini, yang berdiri sejak tanggal 10 Januari 2010,  bercita–cita untuk mensinergikan kelompok–kelompok organisasi masyarakat mulai pemuda hingga ibu–ibu PKK yang ada di Desa Siwalan panji untuk maju bersama dalam membangun desa Siwalan panji ini. M. Nanang Rois yang akarab dipanggil cak Rois ini menjelaskan bahwa KIM melati ini dibentuk bukan semata–mata untuk mengikuti lomba, tetapi untuk menampung aktivitas dan kreativitas warga Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran.


Hampir setiap RT di Desa Siwalan Panji ini memiliki grup musik patrol, karena setiap tahun di Desa Siwalan panji dilakukan lomba takbir pada saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, di Desa Siwalan Panji ini ada dua RT yang mengembangkan bahasa Inggris, semacam kampung Inggris di Kota Pare Kediri dan IT. Mengingat di Desa Siwalan Panji ini merupakan Desa Pelajar karena banyak sekolah swasta maupun negeri berlokasi di Siwalan Panji, serta ada pondok pesantren yang berdiri kira-kira tahun 1400, yang merupakan pondok pesantren tertua.
              
Mulai dari PNPM Mandiri, Koperasi Wanita, PKK, perkumpulan pengajian, Karang Taruna, UMKM yang kebetulan di kembangkan oleh Endang Sulistyawati Wahyuni atau mbak lis, serta ormas yang lainnya saling bersinergi untuk maju bersama. Mbak Lis ketika dikonfirmasi oleh Kominfo, tentang bagaimana pola pemasaran hasil produk UMKM yang dihasilkan oleh KIM dan home industrinya, menjelaskan bahwa hasil produknya telah merambah hingga ke luar daerah dengan pemasaran melalui jejaring sosial.               
“Pemasarannya sudah ke Semarang, Malang, Palu, hingga ke Bali. Tapi kalau dilihat dari pengunjung di jejaring sosial sudah ada dari Malaysia, dan Eropa. Mungkin selama ini yang dari luar negeri kendalanya komunikasinya agak mengalami kesulitan,” jelas Mbak Lis. Masih menurut Mbak Lis, untuk LCCK Tingkat Provinsi mendatang kami akan mengangkat tema “ Kiprah KIM Melati dalam Masyarakat. Karena memang kami ada untuk memberdayakan serta memberi wadah untuk kreativitas masyarakat Desa Siwalan Panji ini.(humas /en)

Rabu, 04 Mei 2011

Usaha Krupuk Tempe dan Wortel

Siapa yang tidak mengenal krupuk, makanan ringan yang renyah dan kres  bila digigit. Biasanya makanan ringan ini terbuat dari bahan tepung tapioka saja yang dibumbui dengan bawang putih dan garam. Kemudian krupuk  bertambah varian dengan berbagai rasa seperti udang, ikan, lorjuk dan jenis ikan lainnya. Untuk menambah varian pilihan rasa, kini krupuk juga dibuat dari bahan sayuran seperti bayam, wortel dan kedelai. Inilah usaha yang kini dijalani oleh seorang ibu bernama Amluatul Maftuhah. Ibu tiga anak ini memulai usahanya sejak tahun 2007. Bersama dengan adiknya yang masih kuliah di UNAIR usaha ini dijalankan. Pemasaran dibantu oleh sang adik. Produknya selalu tampil dalam setiap acara pameran, bahkan sudah sampai dipamerkan di Australia oleh adiknya yang aktif dalam kegiatan UKM.
Krupuk Tempe setelah digoreng

Krupuk wortel dan krupuk tempe dalam kemasan mentah

Selasa, 26 April 2011

Krupuk Puli dan Sambal Pecel

Sambel pecel yang selalu laris dibeli pelanggan

Jamur Tiram

Siapa yang tidak mengenal jenis jamur ini, rasanya enak dan sangat digemari oleh masyarakat luas. Bahkan banyak usaha-usaha frenchise yang mengangkat jamur tiram menjadi makanan yang sangat lezat. Sebutlah mulai jamur krispy, steak jamur, cah jamur, omelet jamur dan semua jenis masakan jamur lainnya. Tak heran bila Ibu Hj. Mardiah melirik budidaya jamur tiram sebagai bisnisnya. Usaha ini sudah dikembangkan sekitar satu tahun. Hasilnya cukup membanggakan buat seorang ibu seperti Ibu Mardiah ini. Pemasaran dilakukan secara konvensional, lebih sering orang beli datang ke tempat ibu Mardiah ini. Juga para pedagang sayur keliling selalu mengambil pasokan jamur hasil produksi ibu Mardiah.

Jamur Tiram telah siap panen
 
Hasil panen jamur tiram

Kue Kering

Usaha kue kering yang dilakukan oleh Ibu Khotimul Khusna ini tidak sengaja dia lakukan, kegemarannya membuat kue membuat Ibu Khusna akhirnya berkecimpung dalam usaha kuliner ini. Lagi-lagi hobby membuat seorang ibu berkarya untuk menciptakan usaha. Banyaknya pesanan dari para tetangga, relasi dan kerabat dan dengan dukungan penuh dari keluarga, akhirnya ibu Khusna semangat untuk membuat usaha kue kering. Pesanan selalu banjir saat menjelang bulan puasa Ramadhan . Di hari-hari biasa, ibu Khusna membuat kue kering dalam kapasitas kecil saja. Namun begitu selalu ada saja pesanan dari pelanggan. Usaha yang menyenangkan adalah usaha yang sesuai dengan passion.

Tempe bungkus

Tempe sebagai makanan rakyat sangat potensi untuk dikembangkan. Usaha yang dilakukan oleh Ibu Cholifah ini sudah dimulai sejak tahun 2001. Sepeninggalnya sang suami, ibu Cholifah harus tetap menghidupi kedua putrinya yang sudah beranjak dewasa. Ibu Cholifah adalah wanita pejuang bagi keluarganya. Dengan usaha tempenya ini ibu Cholifah telah berhasil membiayai kebutuhan hidup dan pendidikan anak2nya hingga perguruan tinggi.Usaha yang sudah dilakukan selama sepuluh tahun ini rupanya dikembangkan oleh putrinya menjadi krupuk tempe. Pemasaran tempe ini sebagian besar adalah dibeli oleh para pedagang  sayur kelilingdan pedagang sayur di pasar-pasar. Produksi yang dilakukan oleh ibu Cholifah tidak terlalu besar, karena usaha ini dia lakukan sendiri bersama anak-anaknya. Dengan kapasitas 10 kg kedelai setiap hari. Ibu cholifah mampu menarik omset 300-500 ribu. Hasil yang cukup membanggakan.

Proses peragian tempe

Kedelai yg sudah diragi dibungkus dan siap menjadi tempe

Sulam Pita dan Jilbab lukis

Usaha milik Ibu Ninik adalah kreasi sulam pita dan lukis. Hasil produksinya yang cantik banyak disukai oleh kaum remaja dan Ibu. Ibu Ninik menjual langsung hasil kreasinya dan juga menerima pesanan.

Fenara Collection

Fenara Anugerah Sentosa adalah nama CV. yang dimiliki oleh Nina Fitriana. Seorang ibu rumah tangga dengan 2 putra. Usaha yang bergerak dibidang Alas kaki ini memulai usahanya sejak tahun 2008. Sebelumnya Nina menjalankan usaha di bidang retail komputer bersama suami di Hi tech Mall Surabaya. Pulang pergi Sidoarjo-Surabaya setiap hari, membuat Nina berkeinginan untuk membuat usaha di rumah. Dengan begitu Nina tetap bisa merawat anak dan tetap berpenghasilan. Seperti sunnah Rasul, bahwa seorang wanita sebaiknya di rumah merawat anak, dan kalaupun ingin berbisnis, pilihlah bisnis yang bisa dilakukan di rumah. Keinginan yang begitu kuat tersebut akhirnya melahirkan usaha sandal. Sandal karakter hasil desainnya banyak disukai olah kalangan masyarakat luas, mulai anak-anak hingga dewasa. Pemasaran sandal ini Nina lakukan secara online. Produknya sudah dipasarkan hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Dalam memasarkan produknya, Nina sangat tergantung oleh koneksi internet dan HP, dan itu sangat efektif terbukti bisa mengenalkan produk kita ke masyarakat luas. 
Usaha yang terus berkembang membuat suami ikut membantu dalam proses produksi, dan kini koleksi dari produk yang dijual bukan hanya sandal karakter, melainkan ada sandal japit, sandal selop, dan sepatu kulit pria.


 Sandal Karakter

 Sandal Wanita

 Sandal japit

 Sepatu Kulit pria( make by order)

Surya Collection

Ibu yang bernama Lilik suryani adalah seorang pegawai perangkat desa. Bermula dari kegemarannya menghias toples lebaran, seorang ibu 2 anak yang sudah menjelang remaja ini memulai kegiatan usahanya. Awalnya toples-toples cantik yang dibuatnya hanya untuk sekedar dipakai sendiri saat lebaran tiba, hampir setiap tahun penampilan toples2nya selalu berubah dg gaya yang berbeda-beda. Hal ini ternyata cukup menarik perhatian para tetangga dan tamu yang datang. Hasil karyanya sering mendapat pujian dari tamu-tamu yang datang saat lebaran. Kemudian ada salah satu tetangga yang pesan minta dibuatkan, dan hal tersebut ternyata tidak hanya berhenti sampai di situ. Lewat media arisan, pengajian dan pertemuan-pertemuan lain, ibu Lilik menjadi dikenal sebagai penghias toples, semakin banyak teman dan tetangga yang pesan. Dari kejadian tersebut pundi-pundi rupiah mulai didapatkan, meski tidak sengaja untuk dikomersilkan dan ibu Lilik mulai menunjukkan potensinya. Kompetensinya dibidang kreasi dia kembangkan sebagai penghias hantaran pengantin, menghias tutup gelas, menghias tutup galon dan berbagai kreasi keperluan rumah tangga. 
Begitulah, ternyata bakat dan potensi bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan bagi ibu Lilik. Hoby yang cukup membawa berkah.

Kreasi hantaran pengantin

tutup Gelas

Alisson Collection

Alisson Collection memulai usahanya sejak tahun 1997. Usaha yang dikelola oleh Ibu yang bernama Endang Sulistyo Wahyuni bermula dari hobby menjahit, ibu dua orang anak ini  menerima jahitan baju dari kerabat dan tetangga2nya. Di sela-sela waktu luang, kemudian banyaknya kain perca/sisa dari bahan2 baju tersebut dia kelola menjadi accesories2 cantik spt tempat tissue, tutup gelas, alas telpon dan sebagainya. Tidak diduga, hasil  kreatifitasnya ini banyak disukai oleh rekan2nya, banyak yang beli bahkan pesan dalam jumlah besar.  Dari pengalaman tersebut, kini Alisson collection mengembangkan usahanya di berbagai produk accesories rumah dan mendirikan konveksi versi home industri. Pemasaran produk sudah mencapai Jakarta, Bali, kalimantan, Sulawesi, Pekanbaru dan kota-kota wilayah Jatim. Dengan tujuan mulia untuk memberdayakan kaum perempuan di desanya, Allison collection kini bisa memberikan kontribusi penghasilan kepada sekitar 25 orang ibu rumah tangga di sekitarnya. Hasil usahanya ini telah mampu membiayai putra sulungnya hingga lulus perguruan tinggi dan putri keduanya kini telah duduk di bangku SMU. Berikut adalah sebagian dari produk-produk yang dihasilkan oleh Alisson collection :

Baju daster yang cantik

Accesories berupa  tutup gelas

Galery kegiatan