Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763
Tampilkan postingan dengan label Info pengentasan kemiskinan masyarakat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info pengentasan kemiskinan masyarakat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Februari 2015

BULOG BUDURAN OPERASI PASAR DAN SALURKAN RASKIN


Buduran (Penyaluran Raskin) - Upaya untuk menstabilkan harga beras yang merangkak naik di pasaran. Perum Bulog Divre Jawa Timur menggelar operasi pasar secara serentak di 38 kabupaten dan kota. Selain itu pihaknya juga menyalurkan beras raskin kepada jutaan rumah tangga yang layak mendapatkan bantuan, Rabu (25/02/2015).
Menurut Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur Witono mengungkapkan, sekitar 122 titik lokasi operasi pasar berupa pasar tradisional dan pemukiman. Adapun operasi pasar terus berlangsung sampai harga beras di pasar stabil.
“Selain pasar dan permukiman, kegiatan operasi pasar akan diperluas hingga ke pelosok dan perkampungan,” kata Witono saat melakukan operasi di gudang Bulog Buduran Sidoarjo.
Saat ini Bulog Jatim memiliki stok beras 396.371 ton. Stok ini mampu memenuhi kebutuhan untuk operasi pasar, penyaluran raskin dan bantuan korban bencana alam selama delapan bulan ke depan.
“Untuk raskin, Bulog Jatim menyalurkan kepada 2.857.469  Rumah Tngga Sasaran Penerima Raskin (RTSPM). Penyaluran dilakukan di 8.506 titik distribusi. Rata-rata pagu raskin per bulan 42.862 ton atau rata-rata setahun 514.344 ton,” imbuh Witono.
Dalam operasi pasar, Bulog menjual beras kemasan 5 kg dengan harga Rp 7.300 per kg atau lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah Rp 7.400 per kg. Pembelian beras  operasi pasar dibatasi maksimal dua bungkus atau 10 kg per orang karena alasan pemerataan dan mencegah penimbunan.

Selasa, 10 Februari 2015

KELUARGA MISKIN KORBAN PASUNG DESA SIDOKEPUNG BUDURAN DAPAT BANTUAN BAZ SIDOARJO


SIDOARJO (Kesehatan) - Sebanyak delapan keluarga korban pasung di Kab Sidoarjo yang berasal dari keluarga miskin, dibantu BAZ Sidoarjo. Kedepannya keluarga tak mampu diharapkan bisa hidup lebih layak sehingga kesejahteraan menjadi lebih baik.
”Kedepan kalau memungkinkan bisa kita bantu lagi, karena ini termasuk untuk mendukung Jatim bebas korban pasung, tapi sasaran bantuan kita dari keluarga miskin,” turut Wakil Ketua 3 BAZ Sidoarjo, M. Ilhamudin, Rabu (17/12) kemarin, usai memberikan bantuan pada keluarga korban pasung dari keluarga miskin di Desa Sidokepung, Kec Buduran.
Dari rekapan BAZ Sidoarjo, keluarga korban pasung yang sudah dibantu diantaranya dua keluarga dari Desa Ngelom, Kec Taman 2. Kel Sidoklumpuk, Kec Sidoarjo 2 keluarga. Desa Sugihwaras, Kec Candi 1 keluarga. Desa Sidokepung, Kec Buduran 1 keluarga. Desa Gagang Kepuh Asri, Kec Balongbendo 1 keluarga dan Desa Sidodadi, Kec Taman 1 keluarga.

”Masing-masing keluarga miskin dibantu Rp500 ribu untuk kebutuhan operasionalnya,” kata Ilham yang juga Kabag Kesra Kab Sidoarjo itu.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Sidoarjo, ada 13 korban yang dipasung. Setelah disurvei ada delapan keluarga yang tepat menerima bantuan ini. Karena menerima berasal dari keluarga miskin. [ali/bhirawa]

Rabu, 04 Mei 2011

95 Kelurahan; Bergumul Dengan Pelatihan

Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan masyarakat bersama Pemerintah Daerah dalam menanggulangi kemiskinan di perkotaan telah dilakukan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP). Karena itu dalam upaya mengedepankan peran Pemerintah Daerah pada pelaksanaan PNPM-MP diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan rencana kerja dan program, dan ini adalah salah satu implikasi dari perubahan paradigma dan kepedulian semua pihak untuk pencapaian target dan sasaran yang akan dicapai, ujar Bang Jay.
Lebih lanjut Komandan Distrik Management Keuangan wilayah Sidoarjo menjelaskan PNPM-MP berupaya menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya membangun organisasi masyarakat warga. Organisasi masyarakat yang dimaksud adalah organisasi dan lembaga yang dibangun (ataupun dimampukan) oleh masyarakat yang didorong oleh kebutuhan untuk menanggulangi persoalan bersama yaitu kemiskinan secara terorganisasi dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan di wilayah mereka misalnya BKM dan UP, Kelompok Kemitraan, UPK, KSM, Forum BKM dan UP dan lain-lain.

BPMPKB Siapkan Dana PNPM Rp 32 Miliyar

SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Dana searing Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri perkotaan yang disiapkan pemerintah kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 ini, menurut sekitar 50 % dari angka yang dikucurkan pada tahun 20101 lalu.
jika sebelumnya dana searingnya sekitar Rp 10 milyar, untuk tahun tahun 2011 dana searingnya menurun separuh, yaitu Rp 5 milyar. PNPM Mandiri “Sebenarnya anggaran PNPM yang kita terima baik itu dari APBN,APBD Propinsi dan APBD Kabupaten sebesar Rp 32 Miliyar. namun untuk dana searing APBD Kabupaten, kita hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 5 Miliyar,” terang Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Sidoarjo Dra. Arsiyah
Dijelaskan lebih jauh oleh Arsiyah, bahwa program PNPM ini sudah berjalan lama, dan tiap tahunnya mengalami penurunan. Ini terjadi, karena sebagian desa/kelurahan yang berhasil, tidak lagi mendapatkan program PNPM ini.
“Bagi mereka yang sudah berhasil, sudah dianggap mandiri. Jadi setiap tahun penerimanya menjadi berkurang terus,” tegas Arsiyah.
Hasil evaluasi tahun kemarin, hingga bulan Pebruari 2011 ini ada enam desa/kelurahan yang belum melaksanakan program PNPM Mandari Perkotaan.
Alasannya, karena tempatnya atau lokasinya yang belum memungkinkan, dalam musyawarah lokasinya dialihkan atau diubah, akhirnya menjadi terkendala.
Apalagi kemarin hujan terus-terusan, dan mengganggu kegiatan PNPM di desa.
“Tindakan kami selanjutnya sudah memberikan surat teguran kepada mereka, untuk segera dilakukan dan diselesaikan sampai akhir Maret tahun ini harus sudah selesai, kalau Maret ini tidak selesai, maka dananya akan dikembalikan,” ujar Arsiyah lagi.(Abidin)

Galery kegiatan