Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763

Rabu, 08 Juni 2011

Bupati Tuding PKL Alun-Alun, DKP Kritik Peran Masyarakat

Arak-arakan menyambut Adipura bakal tidak terjadi tahun ini. Sidoarjo gagal mendapatkan Penghargaan di bidang lingkungan tingkat nasional itu. Bupati Saiful Ilah menuding pedagang kaki lima (PKL) di alun-alun sebagai biang kegagalan tersebut.
Kabar kegagalan memperolah Adipura sudah tersebar luas di kalangan pejabat dan DPRD Sidoarjo serta menjadi bahan pembicaraan. Sebab kini Sidoarjo kalah oleh Gresik yang tahun ini berhasil memperoleh penghargaan Adipura. Patung Adipura yang dibangun dengan anggaran Rp. 300jt lebih di Bundaran GOR pun hanya menjadi monumen bahwa Sidoarjo pernah mendapatkan penghargaan itu.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengakui Sidoarjo gagal meraih Adipura tahun ini. Meski demikian , dia optimis masih bisa meraihnya tahun depan.

Menurut dia, penyebab kegagalan Sidoarjo memboyong Adipura adalah PKL. Tim penilai Adipura yang turun ke Sidoarjo sebelum Mei 2011 mendapati alun-alun masih dipadati PKL. Padahal, penertiban PKL baru berlangsung pada pertengahan Mei. Dia menambahkan, agar bisa meraih Adipura tahun depan, dirinya melarang PKL kembali ke alun-alun. Ke depan, alun-alun hanya dijadikan sebagai tempat rekreasi keluarga.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo Mochamad Syafiq menambahkan, untuk memastikan penyebab kegagalan, dirinya sudah konfirmasi ke pusat. Namun belum ada jawaban.
Syafiq mengklaim, pembangunan fisik sudah bagus. Syafiq justru menyalahkan peran masyarakat yang dinilai kurang. Selain itu, pola penanganan tempat pembuangan akhir masih konvensional. Kebersihan Sidoarjo dianggap masih lebih baik daripada penerima Adipura sekarang. Termasuk kondisi taman. "Adipura hanya reward saja. Kami tidak bergantung pada Adipura". Imbuhnya. ( JP)
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Galery kegiatan