Selamat datang di blog kami. Kami kelompok yang didominasi para ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk maju dan berkarya, blog ini adalah tempat kami untuk menunjukkan pada dunia bahwa kami ada, kami eksis dalam bisnis dan kami ingin terus melangkah ke depan. Demi mencetak generasi penerus yang tangguh, mandiri dan terus berkembang hingga mampu bersaing positif dalam skala Nasional dan dunia Internasional.

Kontak dan Informasi

Untuk informasi hub. kami di KH. Khamdani no. 14 RT.01, RW. 01 Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran – Sidoarjo. Telp. 08123500763

Rabu, 04 Mei 2011

Lumpur Porong Belum Mampet, Diseminarkan ITS

Semburan lumpur Sidoarjo yang telah memasuki tahun ke empat belum memperlihatkan tanda-tanda bakal berhenti. Telah banyak cara dan usaha yang dilakukan untuk menghentikan semburan lumpurnya, namun semuanya tak ada hasil.
Fenomena luapan Lumpur tersebut merupakan fenomena geologis yang masih ramai diperbincangkan oleh para pakar mengenai penyebabnya dan juga upaya untuk penghentiannya.
ITS yang merencanakan akan membuka fakultas baru mengenai kebumian telah sejak awal ikut menyumbangkan upaya penelitian untuk penghentiannya. Dan hari ini, Senin (30/11) ITS mengadakan Seminar 4 Tahun Lumpur Sidoarjo, dilihat dari perspektif teknologi dan ilmu kebumian.
Dalam seminar tersebut hadir Drs MR Karliansyah MS, Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup, Dr Sofyan Hadi dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), dan Dr Andang Bachtiar, Ketua Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).

Dalam penyampaian Karliansyah menekankan pentingnya upaya preventif atau mitigasi bencana. Mengingat Indonesia terdiri dari wilayah-wilayah yang sangat potensial terjadinya bencana geologi seperti letusan gunung berapi atau gempa tektonik.
Upaya-upaya untuk pencegahan bencana tersebut merupakan tanggungjawab bersama, termasuk para akademisi yang melakukan penelitian terkait fenomena geologi. “Jangan pernah mengalahkan usaha-usaha pencegahan bencana baik karena hal-hal teknis, ekonomis maupun politis,” ujarnya.
Menurut Karliansyah fenomena Lumpur Sidoarjo telah menjadi laboratorium yang besar untuk ilmu kebumian dan ilmu social yang terjadi karena akibatnya. Karliansyah juga mengharapkan agar rencana ITS yang akan membuka fakultas kebumian agar menjadi pusat keilmuan yang menjadi motor untuk memanfaatkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.
Sementara Sofyan Hadi menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Timur berada diatas daerah lumpur tekanan tinggi sehingga potensi munculnya gunung lumpur (mud volcano) sangat besar. “Kita harus bersiap-siap untuk menghadapi bahwa erupsi akan berlangsung selama 30 tahun,” ungkapnya.
“Karenanya para akademisi harus menyiapkan secara moral dan antisipasinya bahwa pasti akan terjadinya bencana kebumian diwilayah ini,” tambahnya. Memang selama ini kajian kebumian mengenai wilayah sidoarjo dan sekitarnya tidak tercantum data-data mengenai apa saja yang ada dibawahnya. Tetapi menurutnya data-data sejarah telah mengungkapkan bahwa di wilayah tersebut kaya dengan mud volcano atau gunung Lumpur.
Sebagai konsultan ahli dan juga mantan praktisi pengeboran Dr Andang Bachtiar merekomendasikan upaya penghentian luapan Lumpur Sidoarjo agar menyelesaikan terlebih dahulu aspek social yang terjadi karenanya. Setelah itu kemudian menggunakan data 3D seismic yang akan mengungkapkan kondisi geologi yang ada dibawahnya. Dengan data tersebut akan diketahui cara untuk proses penghentiannya.
Seminar ini juga dilanjutkan dengan workshop yang lebih focus untuk bidang sosial, bidang geologi dan bidang lingkungan yang dibawakan oleh narasumber dari berbagai instansi, seperti BPLS, Badan Geologi, Bakosurtanal, BLH, Pakar dari Unair dan ITS.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Galery kegiatan